Metro Times (Purworejo) Kunjungan ke desa-desa di wilayah Kecamatan Bayan kembali dilakukan oleh Bupati Purworejo, RH Agus Bastian SE MM, dalam kegiatan bertajuk Bupati Saba Desa (BSD), Kamis (12/1/2023). Sebanyak 5 desa menjadi prioritas bupati bersama OPD terkait dan Forkopimcam Bayan. Masing-masing yakni Desa Pekutan, Desa Pucangagung, Desa Sambeng, Desa Jrakah, dan Desa Bringin.
Dalam sambutan singkatnya, Bupati Purworejo menyampaikan terima kasih atas antusiasme warga masyarakat yang menantikan kegiatan BSD.
“Kami bermaksud datang dengan rombongan yang diketuai oleh Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM ibu Rita Purnama SSTP MM untuk melihat perkembangan pembangunan desa secara langsung. Kami juga ingin menginformasikan langsung kepada warga masyarakat mengenai pembangunan Kabupaten Purworejo, yang bisa dibilang pesat, ” katanya.
Rita Purnama yang kali ini menjadi juru bicara Bupati Purworejo pada setiap desa yang dikunjungi, selalu menginformasikan perkembangan pembangunan Purworejo. Salah satunya Bendungan Bener, yang nanti saat beroperasi manfaatnya akan sampai ke desa-desa di Kecamatan Bayan.
Pernyataan itu selaras dengan apa yang ditanyakan oleh warga masyarakat di 5 desa yang dikunjungi. Bahkan, untuk merespons pertanyaan itu, Bupati Purworejo menjawab sendiri saat sesi gendu-gendu roso di Desa Jrakah.
“Terima kasih untuk pertanyaannya, dan saya jawab sendiri. Bendungan Bener itu nanti akan kami usahakan untuk dapat sampai ke daerah yang membutuhkan air, salah satunya di Kecamatan Bayan dan sekitarnya,” ungkapnya.
BSD putaran ke-3 di Kecamatan Bayan berlangsung meriah. Beberapa desa menyambutnya dengan berbagai macam cara. Mulai dari welcome dance gejrug, anak-anak SD yang berbaris di jalan, sampai warga masyarakat yang memberhentikan rombongan bupati hanya sekadar untuk berfoto.
Kegiatan BSD juga diwarnai dengan berbagai penyerahan langsung oleh Bupati. Dua di antaranya dokumen administrasi KTA kependudukan dan penyerahan bantuan untuk penerima manfaat. Semua kegiatan ditutup dengan foto bersama, perangkat desa, BPD, ibu-ibu PKK dan mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purworejo. (adv/23)
