- iklan atas berita -

Metro Times (Kebumen) Sempat dilaporkan hilang, seorang remaja laki-laki inisial IR (14) warga Desa Podoluhur, Kecamatan Klirong, ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Lukulo, masuk Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto, korban ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB oleh warga yang akan mengecek pasir di pinggiran sungai, Jumat 12 Mei 2023.

“Korban ditemukan warga yang datang ke sungai untuk mengecek pasir. Saat itu jenazah dalam posisi terapung di aliran sungai. Lalu kejadian itu dilaporkan ke Polsek Kebumen,” jelas AKP Heru.

Polisi yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan para saksi.

Setelah dievakuasi dari aliran sungai, jenazah dibawa ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

ads

Lanjut AKP Heru, dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan tanda mencurigakan yang mengarah pada tindak pidana. Keterangan itu diperkuat dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tim dokter RSUD dr Soedirman Kebumen.

Saat ditemukan, kondisi korban sulit dikenali. Namun saat polisi menghubungi keluarga korban yang sempat melaporkan kehilangan beberapa waktu lalu, jenazah IR dengan mudah dikenali dari pakaian yang dikenakan.

Hal ini dijelaskan Kapolsek Kebumen AKP Joko Maryono, di mana salah seorang anggota keluarga korban langsung mengenali jenazah dari kemeja hitam motif kotak-kotak dan celana yang dipakai korban.

“Beberapa hari kemarin hujan cukup deras. Entah terpeleset atau pas mandi tenggelam, masih kita selidiki. Berdasarkan keterangan tim dokter, korban meninggal bukan karena penganiayaan atau tindak pidana,” ujar AKP Joko Maryono.

Saat ini jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban yang masih duduk di kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Kebumen meninggalkan rumah sejak hari Rabu 10 Mei 2023.

Korban juga sempat menuliskan surat permintaan maaf kepada sang Nenek karena sering merepotkan. Dalam surat bertintakan warna biru itu, korban juga memberikan uangnya kepada sang Nenek. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!