Metro Times (Purworejo) Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purworejo mengajari para lansia untuk melek terhadap perkembangan informasi digital.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pelatihan dengan tajuk AKADEMI DIGITAL LANSIA Tular Nalar 3.0. Sebanyak 60 orang anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dan Kerta Wredatama Kecamatan Kemiri turut serta dalam pelatihan tersebut. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Komisioner KPU Purworejo, PPK dan PPS sekitar Kecamatan Kemiri.
Ketua divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Purworejo Abdul Azis pada kesempatan itu menyebutkan tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 sudah berlangsung. Ia mengajak seluruh peserta berperan aktif kemampuan masing-masing.
“Mendekati Pemilu atau pemelihan biasanya akan bertebaran berita atau informasi hoax, maka dari itu KPU Purworejo menggandeng Mafindo untuk sosialisasi dalam menangkal hoax menjelang Pilkada serentak tahun ini,” sebut Azis.
Koordinator Wilayah Mafindo Purworejo pada kesempatan itu, menyampaikan banyak tantangan yang dihadapi lansia dalam dunia digital sehingga Tular Nalar mengajak lansia tidak hanya bugar secara fisik tapi bugar juga di dunia digital.
Selain itu tantangan dari pihak luar seperti penipuan, love scam juga dialami beberapa lansia sehingga Mafindo mengajak para lansia untuk waspada dengan jurus WAKUNCAR yakni Waspadai, Kunjungi dan Cari jika menerima informasi. Dengan demikian warga ansia bisa menjadi agen literasi digital yang bijak.
Menjelang momen Pilkada, lansia juga diajak untuk waspada terhadap berita berita hoaks dan dikenalkan jurus ABCD atau amati, baca, cari dan diskusikan ketika menerima suatu informasi.
“Kegiatan pelatihan ini selain di sampaikan dalam satu ruangan, juga kami bagi menjadi beberapa kelompok supaya peserta bisa lebih memahami materi yang kami sampaikan,” kata yani
Ia menjelaskan, Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Saat ini Tular Nalar telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
Hal itu terus dikembangkan melalui bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal. Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/
atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui https:linkin.bio/tularnalar.
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.
“Kami sudah memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput,” Pungkasnya. (dnl)