- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) bekerjasama dengan PPKPI (Paguyuban Petani Koro Pedang Indonesia) dan Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas II B Kendal, adakan acara “Tanam Raya Koro Pedang” di halaman Lapas Terbuka Kelas II Kendal, Jumat (26/7/2024).

Dalam acara itu turut dihadiri, Kepala Lapas Terbuka, Ronny Darmawan, Eks. Gubernur Jateng, H. Bibit Waluyo, Rektor Unwahas, Prof Mudzakir Ali, Pimpinan Pusat PPKPI, Emy Susanti dan Nur Hadi, Founding Director Josant And Friend’s Law Firm, Dr (Hc) Joko Susanto, Ketum Balai Mediasi Hukum, Sasetya Bayu Effendi, unsur kepolisian, TNI, dinas pertanian, dan banyak lagi.

Secara simbolik para tokoh-tokoh yang hadir tersebut serentak menanan Koro Pedang di lahan seluas 2 hektare di lingkungan Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal. Hal itu dilakukan sebagai langkah strategi memperkuat ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan.

“Untuk uji coba lahan sekitar 2 hektar. Lahan kami banyak namun tidak semuanya produktif,” kata Kepala Lapas Terbuka IIB Kendal, Roni Darmawan.

ads

Roni menambahkan, budidaya tanaman koro ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dengan sejumlah pihak. Nantinya juga akan melibatkan warga binaan pemasyarakatan sebagai langkah pembinaan.

“Rencananya hasil panen akan dijual. Dan bila sudah memasyarakat, akan ada produk dari hulu sampai hilir,” imbuhnya.

Rektor Unwahas Prof Dr. Mudzakkir Ali menyatakan memberikan dukungan atas kolaborasi ini dari aspek akademik. Budidaya tanaman koro pedang bisa menjadi bahan penelitian bagi kampus. Pihaknya mengerahkan seluruh fakultas terkait pengembangan budidaya koro.

“Nantinya akan dikembangkan seperti apa dan diproduksi seperti apa yang memiliki manfaat tinggi untuk ketahanan pangan. Dan ada juga bantuan alat pengupas untuk hasil panen,” jelasnya.

Ex Gubernur Jateng, Bibit Waluyo menyebutkan, tanaman koro pedang memiliki potensi yang luar biasa dan menguntungkan. Selain menjadi alternatif untuk ketahanan pangan bagi masyarakat, harga jual tanaman tersebut mencapai Rp 12.000 per kilogram. Dikatakannya, lahan seluas satu hektar bisa panen hingga 5 ton tanaman koro.

“Karena koro pedang ini tidak ada hamanya, jadi aman. Kalau padi ada hama wereng dan tikus. Jika ini diberdayakan dengan baik, diopeni dengan benar, harganya juga bagus. Maka cobalah menanam ini untuk mengatasi kesulitan pangan,” kata Bibit Waluyo, yang juga Ketua Dewan Pembina PPKPI Pusat.(jk/dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!