- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Yuli Hastuti tercatat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bupati termiskin se-Indonesia. Kekayaanya hanya berada diangka ratusan juta, ia tak punya tanah apalagi rumah.

Sesuai laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang disampaikan ke KPK 31 Januari 2024, bupati Purworejo yang kini kembali bertarung pada Pilkada serentak 2024 ini hanya memiliki total kekayaan sebesar Rp367 juta. Ia tak memiliki tanah, rumah atau bangunan atas namanya.

Usai mengambil cuti selama masa kampanye ia telah meninggalkan rumah dinas bupati, pun harus pulang bukan ke rumah pribadinya melainkan ke rumah keluarga besar mendiang suaminya di wilayah Kecamatan Grabag, Purworejo.

Sebagai pejabat negara, kondisi tidak lantas membuatnya berkecil hati. Prinsip hidup yang selalu dia pegang bahwa pengabdian diatas segalanya.

ads

“Saya dua periode menjadi wakil bupati dan beberapa bulan ini menjadi bupati. Bagi saya jabatan adalah untuk mengabdi. Seperti itu juga pesan dari almarhum suami,” sebut Yuli dalam kegiatan partai belum lama ini.

Seperti diketahui, pada Pilkada ini ia maju sebagai calon bupati berdampingan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan, Dion Agasi Setiabudi. Pasangan ini diusung koalisi besar yakni Partai Golongan Karya (Golkar) PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), juga Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Tercatat sebagai bupati termiskin tak membuat partai pengusung gentar apalagi khawatir atas pilihan mereka untuk mengusung Yuli Hastuti sebagai calon bupati.

“Masyarakat mungkin banyak yang tercengang baru mengetahui tentang kekayaan Bu Yuli hanya ratusan juta dan tak memiliki rumah pribadi. Rumah yang ditinggali hanyalah rumah tinggalan suami dan itu masih menjadi milik keluarga besar dari pak Kelik,” kata Politisi Partai NasDem Purworejo Muhamad Abdullah, kepada metrotimes melalui sambungan WhatsAAp, Kamis (26/9/24)

Bagi pimpinan partai pengusung, menurut Abdullah tidaklah kaget karena dari awal mereka sudah mengetahui bahwa Yuli Hastuti memang miskin untuk ukuran Bupati atau wakil Bupati.

Dalam menentukan calon bupati yang akan diusung, Parpol termasuk NasDem tidak berdasar pada status kekayaan melainkan berdasarkan aspirasi publik yang dinilai cukup baik melalui survei ataupun saat bertatap muka dengan masyarakat.

“Kami partai-partai pengusung sama sekali tidak minder maupun kecil hati kalau nama yang diusung adalah bupati termiskin di Indonesia bahkan mungkin didunia karena kami akan bekerja bersama rakyat yang menginginkan Purworejo memiliki pemimpin yang bersih, penyabar dan santun,” imbuh Abdullah.

Keputusan Parpol Koalisi semakin bulat karena Yuli Hastuti didampingi seorang anak muda yang gesit dan energik, yakni Dion Agasi Setiabudi.

“Kami antar partai politik dan para relawan akan bahu membahu bergotong royong untuk memenangkan Yuli-Dion,” kata dia pula.

Abdullah meyakini pasangan ini akan mendapat dukungan yang luas dan kuat dari masyarakat. Terbukti tiap hari semakin banyak tokoh masyarakat maupun tokoh agama yang menyatakan diri mendukung paslon Yuli-Dion.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!