MetroTimes (Sidoarjo) – Operasi lalu lintas yang digelar oleh pihak kepolisian selama sepekan terakhir menjaring ribuan pelanggar kendaraan roda dua dan roda empat di wilayah Sidoarjo. Sebanyak 6.500 pelanggaran tercatat, mayoritas disebabkan oleh pengendara yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM C untuk roda dua dan SIM A untuk roda empat).
Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Hapidi, mengungkapkan bahwa untuk mempermudah proses pengambilan tilang, pihak kejaksaan telah mempersiapkan tim khusus. “Kami bekerja sama untuk mempercepat proses pelayanan agar masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama,” ujarnya.
Pelayanan Cepat dan Fleksibel
Dalam pelaksanaan pengambilan tilang, Hapidi memberikan opsi kepada masyarakat yang tidak bisa hadir pada hari yang telah dijadwalkan. “Pengambilan tilang tidak harus hari ini. Jika ada kegiatan lain yang lebih mendesak, bapak dan ibu bisa datang pada hari Senin atau di hari kerja lainnya,” jelasnya.
Pelanggaran Dominan dan Denda
Seftiani, salah satu pelanggar yang ditemui di lokasi, mengaku ditilang karena tidak memiliki SIM, sesuai Pasal 288 dan 287 Undang-Undang Lalu Lintas. “Saya hanya membayar denda sebesar Rp75.000 karena melanggar satu pasal,” tuturnya.
Fasilitas yang Nyaman
Untuk mengantisipasi antrian panjang, kejaksaan menyediakan fasilitas tambahan seperti tenda besar untuk melindungi masyarakat dari panas. “Untungnya ada dua tenda yang dipasang, jadi meskipun antre, kami merasa lebih nyaman. Pelayanan juga cukup cepat,” ujar salah satu warga yang sedang mengantri.
Proses pengambilan tilang berhasil diselesaikan sekitar pukul 16.00 WIB, dengan seluruh pelanggar terlayani dengan baik. Kejaksaan Negeri Sidoarjo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi kenyamanan masyarakat.
(Silaban)
