
MetroTimes (Surabaya) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui program kemitraan bekerjasama dengan Komisi VIII DPR RI telah menyelesaikan kegiatan Peningkatan Kapasitas Aktor Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Penguatan Moderasi Beragama yang dimulai Sabtu, 11 Maret 2023 di Paiton Resort Hotel, Probolinggo, dan diakhiri pada hari Jumat, 17 Maret 2023 di Senyiur Hotel Pasuruan.
Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari tujuh program prioritas Kementerian Agama, yakni penguatan moderasi beragama bertepatan dengan dicanangkannya tahun 2023 sebagai tahun Kerukunan Umat Beragama oleh Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas pada pembukaan Rakernas Kementerian Agama RI di Surabaya, Sabtu (4/2/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan sebanyak 14 Angkatan bertempat di Paiton Resort Hotel, Probolinggo (angkatan 1 dan 2), Alliya Hotel Kraksaan, Probolinggo (angkatan 3 s.d 6), Bromo View Hotel, Probolinggo (angkatan 7 dan 8), dan Senyiur Hotel Pasuruan (angkatan 9 s.d 14).
Peserta kegiatan ini terdiri dari 50 orang per angkatan yang terdiri dari perwakilan FKUB, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Perwakilan Kantor Pemerintahan dan Masyarakat Umum
βTujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas para peserta serta untuk menjalin kerjasama yang baik dalam hal moderasi beragamaβ Ujar M. Insyanuddin, panitia kegiatan dari unsur Komisi VIII DPR RI.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten antara lain Laksdya TNI (Purn) H. Moekhlas Sidik, MPA (Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI), Dr. Akhmad Sruji Bahtiar M.Pd.I (Kepala Kemenag Kab. Probolinggo), Gus H. dr. Muhammad Haris, M.Kes (Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong), KH. Nizar Irsyad (Ketua MUI Kota Probolinggo), Dr. H. Muh. Khoirul Rifa’i, M.Pd.I (Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya/Instruktur Nasional Moderasi Beragama), Iwantoro, MPd (Rektor STIT Muhammadiyah Bangil), H.Mohammad Khusnu Milad (Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya/ Instruktur Nasional Moderasi Beragama), Dr. M. Yusuf Wijaya, Lc., MM (Pengasuh Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan/Rektor IAI Sunan Kalijaga Malang), dan Dr. Abd. Aziz Wahab, M.Ag (Rektor UNZAH Genggong)
βModerasi beragama sangat penting karena perbedaan adalah sunnatullah. Keanekaragaman adalah fitrah bangsa ini,β ujar Moekhlas Sidik dalam Paparannya.
Lebih lanjut, Moekhlas juga menjelaskan tantangan moderasi beragama antara lain Menguatnya radikalisme agama; Indonesia
sebagai negara dengan beragam agama, kepercayaan, madzhab serta aliran; posisi kelompok lemah semakin riskan.
(nald)