MetroTimes (Surabaya) – Dalam kehidupan umat Kristen, doa memiliki peran yang sangat penting. Tidak hanya sebagai sarana untuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan, tetapi juga sebagai wujud kepatuhan dan penyerahan diri kepada kehendak Allah. Hal ini ditegaskan dalam banyak ajaran Alkitab, salah satunya Lukas 21:36 yang berbunyi, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Para pemimpin gereja terus mengingatkan umat untuk lebih sering berdoa kepada Bapa di Surga. Dalam sebuah khotbah di salah satu gereja besar di Surabaya, pendeta setempat menyampaikan bahwa doa bukan sekadar meminta, tetapi juga sarana untuk membawa umat mendekatkan diri kepada Tuhan, mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka, dan menyerahkan setiap keputusan pada kehendak Tuhan.
Pendeta tersebut juga menyinggung bagaimana Yesus Kristus memberikan teladan sempurna dalam hal doa dan kepatuhan di Taman Getsemani. Meskipun Yesus meminta agar cawan penderitaan berlalu, Dia akhirnya menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Bapa dengan berkata, “Namun demikian, bukan kehendak-Ku yang jadi tetapi kehendak-Mu.” (Matius 26:39).
Dalam pesan yang disampaikan, umat diingatkan bahwa meskipun kadang-kadang doa tidak segera dijawab sesuai harapan, itu tidak berarti Allah tidak mendengar. Justru, Tuhan sering kali menggunakan waktu dan cobaan untuk memurnikan hati umat-Nya, mengajarkan pentingnya penyerahan diri, dan menjauhkan kita dari keinginan duniawi yang tidak sesuai dengan rencana-Nya.
“Doa adalah sarana untuk mengenal lebih dalam kehendak Tuhan dalam hidup kita. Bukan untuk memuaskan keinginan diri sendiri, tetapi untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan kepada rencana-Nya yang sempurna,” kata Pendeta dalam khotbahnya.
Umat Kristen di Surabaya, seperti di seluruh dunia, terus diingatkan untuk tetap teguh dalam iman, bertekun dalam doa, dan menyerahkan segala sesuatu kepada kehendak Allah. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan kekuatan dan hikmat yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dengan penuh pengharapan.
Sebagai penutup, pendeta mengajak seluruh jemaat untuk mencontoh Kristus dalam sikap doa yang penuh kerendahan hati dan ketaatan, percaya bahwa dalam segala hal, kehendak Tuhan adalah yang terbaik. “Ketika kita berserah, maka damai sejahtera dari Allah yang melampaui segala akal akan memimpin hati dan pikiran kita,” tutupnya, mengutip Filipi 4:7.
Penulis: Tim Berita Kristen Surabaya