- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Laut Pasifik) – Sebanyak 85 Taruna Tingkat III Angkatan ke-67 Satlat KJK 2020 menjalani prosesi Mandi Khatulistiwa saat KRI Bima Suci yang ditumpanginya itu melintas titik koordinat 0 (Nol) derajat Garis Khatulistiwa di perairan Sorong, (Laut Pasifik), Selasa (1/12).

Menurut Komandan Satgas OBS Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr. Hanla setiap Taruna maupun anggota TNI AL diwajibkan untuk melaksanakan Mandi Khatulistiwa disaat melintasi titik 0 garis Khatulistiwa.

Ritual ini lanjut Waluyo, sudah dilakukan oleh TNI AL sejak KRI Dewa Ruci ada di Indonesia pada tahun 1953 dan sekarang diteruskan oleh KRI Bima Suci dan Kapal-kapal perang yang ada di Indonesia.

ads

Mandi Khatulistiwa hanya dilakukan satu kali oleh setiap anggota yang melakoni ritual mandi khatulistiwa dan untuk hal ini personel mendapatkan sertifikat resmi dari TNI AL.

Bahkan kata Waluyo, mandi Khatulistiwa ini, sudah menjadi tradisi pelaut dunia ketika melewati Garis Katulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi itu.

Sementara itu Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) KJK 2020 Letkol Aris Dianto, M.Han mengatakan bahwa selain ritual sakral Mandi Khatulistiwa yang dijalani 85 Taruna AAL Angkatan Ke-67 juga melaksanakan serial latihan lainnya.

Serial latihan tersebut lanjutnya, berupa praktek aktifitas sebagai awak kapal perang serta melakoni latihan latihan bersama dengan unsur unsur Kapal Perang dan Pesud saat berpapasan dengan satgas operasi pengamanan Laut dibawah jajaran Koarmada I, Koarmada II maupun Koarmada III. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!