- iklan atas berita -

MetroTimes (Surabaya) — Doa dan dukungan terus mendatangi Siti Anggraenie Hapsari yang akrab disapa SAH, bakal calon Wakil Wali Kota Surabaya 2020. Demikian pula harapan dan keluhan atas permasalahan yang belum mendapat sentuhan dari pemerintah kota.

“Kita mendatangi kediaman ibu Siti Anggraenie Hapsari atau ibu SAH, pertama kami ingin bersilaturahmi dan yang kedua, kami ingin memperkenalkan diri untuk bisa menyamakan visi dan misi,” terang Muhammad Akbar, sebagai Binpres di IPSI untuk peningkatan prestasi di kota Surabaya.

Muhammad Akbar yang akrab disapa Akbar menambahkan, ikon atau program kelestarian budaya atau kesenian budaya di Surabaya ini jangan sampai hilang, karena ikon daripada Surabaya mewujudkan Surabaya bangkit menuju kota yang berbudaya itu wajib untuk kita lestarikan.

“Budaya adalah barometer kita, karena kalau kita lepas maka kita akan kehilangan aset-aset yang ada di kota Surabaya ini. Ambil contoh aja seperti Ludruk, sekarang Ludruk tidak ada, karena sudah terkikis, bahkan gedungnya Ludruk sudah tidak ada, ungkapnya.

ads

“Pencak silat itu merupakan budaya Indonesia, maka dari itu pencak silat harus perlu kita lestarikan, kalau tidak kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Maka harapan saya, sebagai stakeholders, agar pencak silat mempunyai generasi penerus dan kedepan terutama untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali kota itu bisa memperhatikan seni dan budaya, karena penting bagi kita untuk melestarikan,” ujar Akbar yang juga Ketua Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN).

“Saya ingin yang ada tidak hanya kampung tangguh saja, tapi kampung yang berbudaya. Tidak hanya Covid yang punya kampung tangguh, tapi kampung berbudaya, wujudkan untuk kampung pesilat,” kata Akbar mantan atlet nasional tahun dekade 1995 – 2002.

“Harapan saya kedepan untuk ibu Siti Anggraenie Hapsari atau ibu SAH, menjadi Bunda untuk bisa mewujudkan aspirasi kita-kita daripada komunitas yang ada, untuk bisa menjadikan budaya lebih baik. Surabaya lebih baik, Surabaya lebih maju. Maju kotanya, maju budayanya lebih maju, jangan sampai maju kotanya, budayanya tidak terkafer, akhirnya yang terkikis adalah aset-aset yang hilang,” imbuhnya.

KPSN memberi julukan kepada Siti Anggraenie Hapsari, ‘SAH Pendekar Srikandi Surabaya’, karena sosok dan kinerja yang telah dilakukan walaupun belum menjabat.

Setelah mendengar pernyataan Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN), Siti Anggraenie Hapsari atau disapa SAH mengatakan, hari ini saya kedatangan tamu dari komunitas Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN), yang merupakan pencak silat IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia). Jadi dari IPSI Surabaya, memberikan dukungan sepenuhnya kepada SAH, selaku bakal calon Wakil Wali Kota Surabaya pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

Lebih lanjut SAH menyampaikan, Ketua dan pengurus KPSN mengatakan bahwa Surabaya memang masih butuh tokoh dan figur perempuan yang sudah terlihat kinerjanya, serta sudah terlihat turun ke masyarakat dan oleh karena itu komunitas IPSI ini mendukung sepenuhnya pencalonan saya dan bahkan beliau menginginkan saya menjadi sosok yang ditokohkan seperti seorang pendekar wanita Surabaya yang bisa melanjutkan pembangunan untuk kota Surabaya kedepan.

“SAH Pendekar Srikandi Surabaya, bagi saya itu suatu kehormatan dan saya akan terus bekerja, terus berbuat apa yang bisa saya lakukan semaksimal mungkin untuk saat ini dan saya juga berkeinginan seperti terjun di masyarakat bukan semata-mata hanya menjelang Pilwali dan lain sebagainya,” jelasnya.

“Insyaallah kedepan saya lebih banyak turun dan kenal masyarakat, secara berkala juga berkeinginan untuk terus berbuat seperti itu tetapi jika saya diberi amanah untuk bisa menjadi Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi pak Machfud Arifin (MA), saya tetap akan berbuat semaksimal mungkin, tenaga, waktu, pikiran dan lain-lain, itu akan saya curahkan betul-betul untuk kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada saya untuk membangun Surabaya, dan untuk menjadikan warga Surabaya lebih baik, lebih makmur secara ekonomi dan juga lebih terjamin,” pungkas SAH. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!