Metro Times (Jakarta) Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), diisukan berniat mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini mendapat response dari pengamat politik, yang intinya mengingatkan AHY, bahwa kemenangan dalam Pilpres untuk dirinya mendekati mustahil.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan, nilai elektoral AHY cukup stagnan. Menurutnya, jangankan mencalonkan diri sebagai presiden, bahkan menjadi calon wakil presiden pun sulit.
“Saya enggak liat ada perkembangan elektabilitas AHY yang signifikan dibandingkan tahun 2019 lalu. Jadi saya kira sementara kalau polanya seperti ini di 2024 ya kejadiannya sama dengan 2019. Jangankan capres, jadi cawapres pun enggak ada yang mau menggandeng,” kata Qodari.
Menurut Qodari, kelayakannya dan elektibitas dalam pemilihan calon presiden tidak dekat dengan Prabowo Subianto atau Anies Baswedan.
“Kalau melihat konstelasi sekarang sih rasanya sulit ya untuk maju calon presiden karena elektabilitasnya belum menjadi 2 besar atau 3 besar masih kalah dengan Prabowo, Anies sehingga enggak ada yang tertarik untuk mendukung jadi capres,” kata Qodari.
Selain itu, imbuh Qodari, Demokrat memiliki hambatan pada persyaratan jumlah kursi di DPR RI, untuk dapat mencalonkan diri sebagai presiden. Diketahui, partai besutan SBY itu hanya memiliki 54 kursi atau 7,77 persen suara di DPR. Itu jauh dari ambang 20 persen, jadi butuh koalisi 2-3 partai.
“Di sisi lain kan kursi Demokrat terbatas jauh dari persyaratan 115 kursi. Jadi enggak mungkin maju sendiri,” tegasnya.
Karena alasan tersebut, pungkasnya, akan sangat sulit untuk ‘menjual’ AHY sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Seperti Pilpres 2019, lanjutnya, AHY tidak jual beli saat ditawari jadi wakil presiden Jokowi atau Prabowo.
“Seperti pengalaman di 2019 ketika SBY menawarkan AHY untuk jadi calon wakilnya Jokowi dan Prabowo. Dua-duanya kan enggak mau,” kata Qodari.