- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) — PDAM Mendengar, tema dari diskusi Direktur Utama PDAM dengan komunitas SOS, sehingga PDAM Surya Sembada Surabaya bisa ikut memakmurkan dan mensejahterakan rakyat Surabaya.

Ir. Mujiaman Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya mengatakan, agenda diskusi yang diadakan PDAM dengan komunitas SOS (Surabaya O Surabaya) mengambil tema PDAM Mendengar. Yang bertujuan supaya PDAM mendapat banyak masukan dari anggota SOS yang bermacam latar belakang, ada dari anggota DPRD, Calon Walikota Surabaya, dan banyak lagi yang lainnya.

“Saya berharap orang Surabaya itu menuntut PDAM bisa menyediakan air siap minum. Saya senang kalau dituntut itu, tentu dengan dibantu jalan keluarnya, itu yang saya harapkan,” ungkap Mujiaman akan kebutuhan air layak minum.

ads

Infrastruktur PDAM cuma ada dua, yaitu satu adalah IPAM (Instalasi Pengolahan Air), dan yang kedua Distribusi. Itu dibereskan ya beres semuanya.

“Kita yang terpenting mengatasi kebutuhan air di masyarakat itu aja dulu, supaya masyarakat dapat air. Berikutnya kalau mau efisien tentu harus kita lakukan perbaikan lebih mendasar,” jelasnya.

Kebocoran air belum ada perbaikan yang signifikan, karena memang masalah utamanya belum disentuh.

Peremajaan PDAM itu butuh biaya. Dari mana kita mendapatkan biaya ?. “Saya bisanya menyampaikan alternatif-alternatif mana yang disetujui oleh pemilik (Walikota), dan wakil rakyat, itulah yang akan kita jalankan. Tapi kita harapkan masyarakat Surabaya ini tahu apa kekurangannya ? Kenapa belum bisa ?,” imbuhnya.

Dr. Sutjipto Joe Angga, MBA., MPM., MTh., mengatakan, saya sebagai Bacawali yang paling serius akan keadaan PDAM, itu terbukti dua bulan yang lalu saya dengan tim 10 orang sudah sampai di PDAM untuk menyaksikan pemaparan yang disampaikan Mujiaman Dirut PDAM, dan selesai pemaparan dengan pengalaman saya sebagai pengusaha, juga eksekutif perusahaan-perusahaan besar sekian puluh tahun yang lalu, saya langsung bisa menangkap bahwa ada sesuatu di PDAM ini.

Lanjut Angga, ada sesuatu yang sangat baik, tetapi ada sesuatu yang sangat buruk. Yang sangat baik yaitu pak Dirut PDAM dengan kemampuannya mengolah PDAM, manajemen, perencanaannya, dan sebagainya. Dan yang sangat buruk, yaitu itu seperti ada kepentingan-kepentingan lain yang menggandoli supaya PDAM ini tidak bisa beres tuntas.

“Menyelesaikan masalah untuk kemajuan PDAM Surya Sembada Surabaya ini hanya butuh political will Walikota Surabaya,” ucapnya.

“Sehingga perbaikan PDAM ini tidak bisa dilaksanakan. Hampir tidak bisa dipercayai secara rasional, seorang Walikota seperti Risma yang sudah mendapat pencitraan yang luar biasa gitu “Tidak Punya Political Will Untuk Menuntaskan Masalah PDAM” ,” cetusnya.

Kepentingan-kepentingan siapa yang menggandoli. Pekerjaannya pak Mujiaman hingga tidak tuntas.

“Mujiaman ini orangnya baik, pekerjaannya baik, sangat baik bahkan pemaparan, masalahnya sudah sangat jelas sekali. Kenapa tidak bisa di eksekusi ? Sangat sulit dipercaya seorang Risma tidak punya political will untuk menyelesaikan,” ungkap Angga.

“Kalau saya Walikota, itu akan selesai 2 X 24 jam atau 5 hari kerja, setelah melihat pemaparan yang semacam ini. Dengan itu tidak usah Mujiaman di PDAM, cukup muridnya penerusnya Mujiaman, karena itu sudah clear, sudah jelas. Jadi butuh pelaksana saja, eksekutor aja,” ujarnya.

Menurut Angga, Mujiaman bisa ditarik dibidang lain, misalnya beresi PD Pasar, atau kita buat BUMD Holding, pak Mujiaman jadi Dirutnya BUMD Holding, memposiaikan pak Mujiaman itu pada posisi lebih penting. Karena sudah terbukti 2 tahun bisa bagus di PDAM. Masih banyak yang perlu dikerjakan. Mujiaman itu komunikasinya berbobot, manajemennya berbobot, identifikasinya masalah semua berbobot, tidak perlu lama-lama.

“Ayo kita buat tim semacam dewan kota bayangan, kita mulai bergerak sama-sama, kita dukung Mujiaman, kita dukung Risma untuk tanda tangan,” pungkasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!