- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Melihat perkembangan buah hati dari waktu ke waktu menjadi momen berharga bagi orang tua. Perkembangan fase tumbuh kembang anak idealnya sesuai dengan pertambahan usianya.

Memperhatikan pertumbuhan buah hati secara berkala/teratur membuat Bunda lebih mudah menyadari tahapan perkembangan anak, terutama pada masa periode emasnya. Hal ini juga bisa membantu Bunda menentukan stimulasi tepat untuk optimalkan tumbuh kembang buah hati.

Dalam proses tumbuh kembang anak, zat besi adalah salah satu zat gizi yang penting. Namun, ada kalanya makanan dan minuman yang sehari-hari dikonsumsi tidak cukup. sehingga perlu ditambahkan suplemen zat besi.

Kekurangan zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih sedikit dari kebutuhan harian. Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak. Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.

ads

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Ketua Departemen Ilmu Gizi Klinik FKUI, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK., mengatakan, zat besi memiliki peran penting pada tubuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya. Asupan zat besi yang tidak adekuat dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan (IQ), fungsi otak (atensi, pendengaran, visual), dan fungsi motorik anak sehingga dalam jangka panjang, dapat berakibat menurunnya performa di sekolah (kemampuan berhitung, membaca, menulis, dan bahasa berkurang), perubahan atensi dan sosial akibat tidak tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta perubahan perilaku pada anak (kurang aktif bergerak, kurang atensi, kurang responsif, tidak ceria, mudah lelah).

Ia juga menyampaikan, Peran zat besi pada tumbuh kembang anak sebagai pembentukan komponen (protein, lemak) myelin saraf otak, membantu pembentukan dan fungsi neurotransmitter di otak, dan kofaktor enzim dan transporter serotonim, dopamin, norepinefrin. Juga membantu perkembangan motorik dan mendukung perkembangan perilaku dan emosi.

Salah satu penyebab utama terjadinya kekurangan zat besi adalah terlambat memperkenalkan MPASI pada anak,
kurangnya konsumsi asupan makanan kaya zat besi, terutama dari sumber hewani seperti daging merah, hati, ikan, dan ayam. Jika tidak ditangani, gangguan ini bisa jadi permanen.

Kekurangan zat besi dapat dicegah dengan memberikan anak makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu pertumbuhan yang difortifikasi.

Orang tua juga harus memperhatikan asupan vitamin C pada anak karena vitamin tersebut membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik. “Jeruk, stroberi, tomat, dan brokoli merupakan sumber vitamin C, dan sebaiknya dimakan bersama dengan makanan yang kaya zat besi untuk mengoptimalkan penyerapan. Tambahkan pula makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi dan vitamin C untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak,” terang dr. Nurul.

Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. turut menjelaskan, “Kekurangan zat besi tidak hanya memiliki dampak bagi pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan anak. Kondisi ini menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi. Padahal jika konsentrasi tidak optimal, maka daya tangkap anak menurun, daya ingatnya kurang optimal, dan rentan mengalami masalah kognitif lain seperti kesulitan menganalisa dan mengambil kesimpulan, sulit memecahkan masalah, dan kurang kreatif. Kelak saat memasuki usia sekolah, ia rentan mengalami kesulitan belajar dan saat dewasa rentan jadi sulit bersaing di dunia kerja. Hambatan ini nantinya juga dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri, murung, dan sulit bersosialisasi. Oleh karenanya, menjadi penting bagi orang tua untuk memastikan kebutuhan gizi harian anak terpenuhi, serta senantiasa memberikan stimulasi yang tepat untuk bisa mendorong pertumbuhan anak menjadi anak generasi maju yang berpikir cepat, tumbuh tinggi, tangguh, aktif bersosialisasi, dan percaya diri.”

“5 (lima) potensi prestasi untuk tumbuh kembang anak yang optimal adalah Berpikir Cepat (kemampuan anak untuk mengolah suatu informasi secara mendalam, kritis, cerdas, dan kreatif) , Aktif Bersosialisasi (kemampuan berinteraksi dengan orang lain dengan menampilkan ketrampilan sosialnya), Tangguh (kemampuan anak untuk mengatasi stress pada situasi menantang), Percaya Diri (keyakinan anak tentang kemampuan dirinya, bukan tentang kesukaan tampil di depan orang lain), dan Tambah Tinggi (perkembangan tumbuh menjadi tinggi, kuat, sigap, fleksibel, luwes, lincah, dan terampil),” kata Anna.

Sementara Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menyampaikan, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun tercatat mengalami anemia (Riskesdas 2018), di mana 50-60% kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi (Grantham-McGregor S, 2010). Jika tidak ditangani, kekurangan zat besi dapat membuat Generasi Emas Indonesia tidak tumbuh secara optimal dan menghambat mimpi bangsa untuk menjadi negara maju pada perayaan 100 tahun Indonesia di tahun 2045.

“Tercapai atau tidaknya mimpi bangsa terkait Generasi Emas 2045 tersebut ditentukan oleh kualitas anak-anak yang saat ini masih balita. Sayangnya, satu dari tiga balita Indonesia, yang nantinya akan menjadi penggerak generasi maju, berisiko menghadapi tantangan tumbuh kembang yang bersifat permanen akibat dari kekurangan zat besi. Sehingga, dapat menghambat upaya untuk berprestasi bagi negeri,” ujar Arif.

“Memastikan bahwa setiap anak Indonesia terpenuhi haknya untuk maju dan berprestasi merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia ingin mengajak orang tua untuk bisa memberikan perhatian khusus dalam memastikan kebutuhan harian gizi anak, termasuk zat besi, telah terpenuhi dan terserap dengan baik,” tambah Arif. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!