- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Ketua Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan Universitas Airlangga, Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si., menyerahkan safe school kits secara simbolis kepada Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya dalam rangka mendukung upaya-upaya menciptakan pembelajaan tatap muka (PTM) yang aman dan sehat di masa pandemic COVID-19.

Setiap paket safe school kits yang berisi sabun, cairan disinfeksi dan hand sanitizer ini selanjutnya akan di distribusikan kepada 281 Sekolah Dasar (SD), 60 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 43 Sekolah Luar Biasa (SLB) , 150 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 45 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 25 pesantren, di wilayah Kota Surabaya.

Bantuan 600 lebih paket safe school kits ini merupakan sumbangan dari PT Wings Surya melalui Kemitraan Swasta-Publik untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS).

KSP-CTPS merupakan kemitraan pemerintah, sektor swasta, pembangunan dan masyarakat sipil yang dibentuk untuk mempromosikan perubahan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun yang berkelanjutan di Indonesia.

ads

Dalam rangka pembukaan kembali sekolah di masa pandemi, KSP-CTPS menyediakan paket safe school kits sebagai upaya mendukung pelaksanaan PTM yang aman dan sehat bagi siswa dan guru di di Indonesia.

Sebagai bagian dari upaya yang sama, dalam sambutannya Ketua BKMP UNAIR menjelasakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan aplikasi untuk membantu guru dan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang sehat dan aman ini. Aplikasi ini berisi skema pelatihan dan tools untuk membantu guru dan tenaga kesehatan dalam menjalankan dan mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang aman dan sehat dimasa pandemi COVID-19.

Aplikasi ini juga akan di hubungkan dengan bantuan safe school kits ini, dimana sekolah-sekolah yang berhak menerima adalah sekolah/madrasah yang guru-gurunya telah mengikuti pelatihan dan menjalankan tools dalam aplikasi ini. “Jadi melalui aplikasi ini kami ingin memastikan bahwa sekolah/madrasah memiliki pengetahuan didukung material yang cukup untuk melaksanakan PTM yang aman dan sehat”, ujarnya.

Lanjutnya, Ini salah satu dari kegiatan yang dilakukan Unair secara keseluruhan di bidang kesehatan, yang dipelopori oleh teman-teman FKM yang memang disadari memiliki gerakan peduli ibu dan anak. Generasi kedepan sangat dipengaruhi oleh faktor ibu dan faktor anak.

“Kami dari pusat memberi suport, memberi layanan dan memfasilitas semua aktivitas kerjasama ini. Sehingga akan menjadi lebih luas manfaat yang dirasakan masyarakat. Unair peduli, Unair hadir untuk Indonesia lebih baik,” imbuhnya.

Corie Indria Prasasti, PIC WASH (Water & Sanitation Hygiene) UNICEF – GELIAT SANTUN (Sanitasi Tuntas) menyampaikan, kegiatan ini kita awali dengan edukasi kepada siswa, guru dan juga wali murid yang tergabung dalam komite sekolah, yang tergabung dalam satu sistematika aplikasi. Jadi kami sudah mengembangkan aplikasi dimana didalamnya ada edukasi, dan juga ada self assessment untuk masing-masing. Karena dari hasil edukasi dan self assessment bisa diketahui peran serta sekolah di kota Surabaya ini nantinya. Kemudian nantinya ada reward, salah satu reward yang kita berikan adalah bentuk bantuan seperti ini.

“Mereka bisa langsung aplikasikan apa yang tadinya hanya teori pendidikan. Dimana mereka bisa langsung praktek cuci tangan dan disinfektan. Kegiatan WASH itu tidak hanya tentang sanitasi air, tapi juga bagaimana nanti mengolah limbah masker dan lain sebagainya, itu diperlukan sekali,” tandasnya.

Kepala UNICEF Perwakilan Surabaya, Ermi Ndoen, PhD., mengatakan, UNICEF tergabung sebenarnya untuk mendukung kemitraan atau partners ship swasta publik, di dalam kegiatan ini kami menggalang semacam dukungan dari berbagai pihak swasta untuk mendukung sekolah yang aman di masa pandemi ini, termasuk salah satunya dengan adanya sumbangan material untuk paket sekolah aman (safe school kits).

“Safe school kits salah satu yang UNICEF menginisiasi supaya keterlibatan sektor swasta terhadap PPKM ini juga bisa kita manfaatkan bersama,” katanya.

Sebagai tanggapan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kemenag Kota Surabaya sama-sama menyambut baik dukungan KSP-CTPS dan BKMP UNAIR ini dan berharap kolaborasi terus terjalin dalam memastikan pencegahan penyebaran COVID-19 di satuan pendidikan pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Surabaya.

Sementara Teguh Muhammad Farhanurmawan, Senior Marketing Publik Relations Wings Indonesia, menyampaikan, hari ini kami Wings Cup Indonesia melalui Yayasan Wings Peduli membantu menciptakan kondisi kondusif untuk proses pembelajaran tatap muka yang akan segera berlangsung dan ada yang sudah dimulai secara bertahap.

“Kesempatan hari ini khususnya untuk kota Surabaya, ada 660 paket untuk sekolah umum dan Madrasah. Kami berikan adalah paket sanitasi untuk nantinya dapat digunakan oleh pihak sekolah untuk mensanitasikan seluruh area sekolah dan juga nanti sekaligus proses mencuci tangan sehingga juga kita ingin menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat,” imbuhnya.

Tentang KSP-CPTS.
Kemitraan yang melibatkan sektor publik dan swasta, pemerintah, pembangunan dan masyarkat sipil. Kemitraan ini dibentuk pada tahun 2020 untuk mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam meningkatkan akses ke fasilitas CTPS dan mempromosikan perubahan perilaku cuci tangan di komunitas, sekolah, fasilitas Kesehatan dan tempat umum. Anggota KSP-CTPS terdiri dari Kementerian Kesehatan, UNICEF, Unilever, Wings, Cussons, Reckitt Benckiser, Adaro, Astra International, Johnson & Johnson, Trakindo, USAID, Badan Zakat Nasional (BAZNAS), DAAI TV Network, Lions Club, GIZ, SNV, Save the Children dan Mercy Corps. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!