MetroTimes (Surabaya) – Tahun Baru Cina atau IMLEK sudah menjadi bagian sebagai perayaan budaya di indonesia. Sejak lama warga keturunan berakulturasi dengan bangsa ini. Seperti halnya Batik yang ternyata adalah alat pemersatu suku bangsa di Indonesia, banyak motif batik baik secra makna maupun penggambaranya yang sama dengan motif yang ada di ketamik atau sulaman sutera Cina. Ada.motif Burung Hong, Burung Merak, Kupu-kupu, Bunga Dahlia dan banyak lainnya.
Kali ini Desainer Embran Nawawi menyamatkan Batik Tulis Pamekasan pada Busana Imlek yang bertemakan Chinese Dolls Stories, atau kisah Boneka cina. Salah satu lagi budaya akulturasi adalah Shadow Puppets atau wayang dan opera cina atau wayang orang di inonesia yang busananya sangat inspiratif untuk di olah menjadi busana fashion imlek.
“Dalam busana boneka atau opera itu, banyak menggunakan paduan.material.polos, motif dan sulam. Dengan demikian saya mencoba memasukan unsur batik dalam fashion ini, yang ternyata menjadi menarik,” terang Embran disela-sela acara Imlek Model Competition & Fashion Runway di Grand City Surabaya, Minggu (7-2-2021).
Ia menambahkan, dengan memadukan batik tulis dengan kain sifon dan tule maka gaya busana ala cina bisa tampil elegan. Ada yang bergaya modern, ada yang klasik dan masih bisa dikenakan untuk acara glamour.
Ada lima koleksi yang disiapkan dengan gaya busana berdasarkan cerita atau kisah di dalam cerita China. Ada kisah pendekar perempuan, puteri khayangan, kisah cinta dan puteri kerajaan.
Busan ini dapat dikenakan untuk para gadis remaja dan juga wanita dewasa. Dalam busana ini cara pemakaiannya Embran mengikuti cara berpakaian wanita cina yang bertumpuk, dari pakaian dalam, kimono dalam, busana dan ditutip dengan kimono luar, cara yang berbeda dengan korea dan jepang.
“Akulturasi busana.akan memperkaya budaya berbusana kita di Indonesia,” pungkas Embran. (nald)