- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Gerakan sosial Keluarga Besar Ikatan Alumni SMP Negeri 10 Surabaya (IKASDASA), yang dikenal dengan nama “Sego Rongewu” (nasi kotak Rp.2000).

Gerakan IKASDASA yang telah berjalan bertahun-tahun menggelar bakti sosial menyapa warga Surabaya, kini diangkat dalam film pendek yang disutradarai oleh Andri Sukiswoko.

Lounching dan pemutaran perdana film pendek Sego Rongewu diadakan di Balai Gotong Royong RW 03 Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan Surabaya, pada hari Senin (25-10-2021), yang dihadiri oleh Ketua IKASDASA Bambang Udi Ukoro, perwakilan RW 03 Iwan Wibisono, Sutradara Film Pendek Andri Sukiswoko dari Kisah Production dan seluruh pemeran film pendek.

ads

Ketua IKASDASA Drs. Bambang Udi Ukoro MSi., menyampaikan, pembuatan film pendek Sego Rongewu ini atas ide dan permintaan sutradara Andri Sukiswoko, yang melihat Baksos IKASDASA, dengan uang 2000 rupiah bisa mendapatkan makanan layak makan dan bergizi, dan yang sudah berjalan tahunan dan sudah dirasakan oleh seluruh kaum dhuafa di Surabaya.

“Saya sangat berterima kasih sekali kepada Sutradara film pendek Kisah Production, pemangku wilayah tempat lokasi pembuatan film dan seluruh pemeran dan pendukung film, sehingga film pendek Sego Rongewu ini bisa berjalan sangat lancar dan sukses. Pesan-pesan moral yang ada di film Sego Rongewu ini juga bisa tersampaikan kepada masyarakat Surabaya,” terang Bambang yang juga sebagai Camat Asemrowo Surabaya.

“Berlangsungnya pembuatan film perdana Sego Rongewu ini mudah-mudahanan membawa berkah, hikmah dan manfaat bagi semua yang mendengar, melihat, sekaligus bisa menularkan suatu kebaikan bagi seluruh warga yang melihat. Sehingga tergugah untuk bisa berbuat baik untuk mengajak bersedekah, walaupun masih banyak kekurangan dari warga itu sendiri. Namun dengan keikhlasan saling menolong, saling membantu kepada sesama,” ujarnya.

Pengambilan gambar kegiatan film diharapkan ini bisa secara sinergi, bahwa masih banyak perkampungan di kawasan perkotaan ini yang betul-betul perlu mendapatkan perhatian.

“Harapan dari kegiatan pembuatan film pendek Sego Rongewu ini, kami ingin dengan adanya pembuatan film ini bisa memberikan suatu ilmu yang bermanfaat terkait dengan kegiatan sosial. Kemudian kami juga ingin menularkan kebaikan terhadap sesama, sehingga orang akan meniru dan mudah-mudahan menjadikan amal jariyah buat kita semua yang mengikuti jalannya kegiatan tersebut,” pungkas Bambang.

Sementara Sutradara Andri Sukiswoko dari Kisah Production mengatakan, Film pendek Sego Rongewu ini diawali saya dengar dari seorang teman bahwa ada kegiatan Sego Rongewu yaitu nasi kotak bergizi senilai Rp. 2000, jadi membuat saya penasaran. Kemudian saya dipertemukan oleh teman saya dengan pak Bambang Udi Ukoro selaku ketua IKASDASA. Kemudian pak Bambang bercerita akan ada giat Sego Rongewu yang perdana setelah masa pandemi.

“Saya menyampaikan kepada beliau, bahwa harapan saya adalah giat-giat sosial semacam ini, bisa ditiru atau kalau ada teman-teman yang lain yang juga mau dan tergerak hatinya untuk berpartisipasi. Dan saya menyarankan kepada pak Bambang untuk kita buat film pendek. Saya akan membantu mencurahkan dan menyumbangkan tenaga, pikiran dan keahlian saya untuk membuat film pendek ini,” tuturnya.

Harapannya, ketika nanti kedepan film pendek ini disebar, mampu menggugah kekuatan atau persatuannya arek-arek Suroboyo untuk kembali gotong-royong, tidak lagi cuek antar sesama, tetap bersatu padu ketika ada yang kesusahan kita mampu mengenalinya dan tidak segan-segan untuk membantu.

Menurut Andri, Sego Rongewu sendiri juga mengajarkan bahwa kaum Dhuafa pun masih bisa bersedekah dengan difasilitasi dengan uang 2000, mereka bisa mendapatkan nasi kotak yang layak gizi. Yang isinya tidak asal-asalan dan kemasan kotaknya pun yang bagus. Sedangkan dari hasil penjualannya itu yang saya tahu dari kaum dhuafa ini kemudian disalurkan kembali dan digunakan sebagian juga untuk mengolah dan memasak Sego Rongewu.

“Film pendek ini harapannya adalah mampu menggugah kawan-kawan yang lain yang merasa bahwa aku tidak mampu, ternyata kita itu masih sangat berguna buat yang lainnya dan masih banyak orang yang ada di bawah kita. Oleh karena itu saya ajukan diri, saya ajak pak Bambang untuk membuat film pendek Sego Rongewu ini. Kebetulan teman-teman artis yang biasanya kami gunakan itu juga mensuport dan termasuk tim saya yang dibagian produksi juga mensuport, sehingga proses shuting ini bisa berjalan sangat lancar dan menjadikan film ini sangat menyentuh,” tegasnya.

“Kita bisa ambil hikmahnya dari ini, seperti yang dikatakan pak Bambang tadi, bahwa kalau orang ingin bersedekah tidak harus menunggu kaya, jadi kita ini dengan keadaan kita sekarang ini kita bisa bersedekah kepada orang-orang sekitar yang lebih membutuhkan,” tutup Andri.

Perwakilan ketua Rw 03 Iwan Wibisono menyampaikan, saya sangat terkesan dengan film ini sangat bagus. Film pendek ini diambil di wilayah Rt 05 Rw 03, dengan salah satu rumah yang dipakai pembuatan film. Kegiatan pembuatan film ini banyak yang hadir dari warga di Rw 03 yang sangat antusias dan senang.

“Kita bisa ambil hikmahnya dari film ini, bahwa kalau orang ingin bersedekah tidak harus menunggu kaya, jadi kita ini dengan keadaan kita sekarang ini kita bisa bersedekah kepada orang-orang sekitar yang lebih membutuhkan,” imbuhnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!