- iklan atas berita -

Metro Times (Bekasi) Habib Bahar bin Smith mengaku sebagai cucu Nabi Muhammad SAW ke-29. Pernyataan itu muncul dalam sidang dugaan kasus penganiayaan. Hal ini kemudian menjadi polemik karena sikap dan tindak tanduk dari Habib Bahar bin Smith dinilai tidak menunjukan tauladan Rasulullah yang ramah dan arif.

Sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW sangat mulia, baik dari ucapan hingga perbuatan. Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang baik, antara lain siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas)

Walaupun demikian, seluruh keturunan yang mempunyai nasab langsung ke Nabi tidak menjamin memiliki akhlak yang baik.

Argumentasi tersebut pernah disampaikan secara lugas oleh Pimpinan Majelis Kanzus Sholawat Pekalongan Habib Luthfi bin Yahya.

Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) ini menerangkan, meskipun mempunyai nasab langsung ke Rasulullah, belum tentu akhlak orang itu baik karena ini persoalan ma’shum (dilindungi Allah dari dosa).

ads

“Jangan heran jika (keturunan Nabi) ada yang berakhlak tidak baik, lah wong mereka tidak di-ma’shum kok,” kata Habib Luhtfi, dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 19 Mei 2021.

Habib Luthfi mengingatkan agar tidak heran apabila terdapat keturunan Nabi yang tindak tuturnya kasar atau jauh dari perilaku yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, menurutnya, belajar dan memahami sejarah secara tuntas sebagai cerminan berpikir dan bertindak menjadi langkah penting, termasuk sejarah perjalanan Nabi Muhammad yang penuh dengan teladan baik dan akhlak yang mengesankan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!