- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) — Kadin Jawa Timur pada bulan Desember akan mempunyai Ketua Umum yang baru sebagai pengganti La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang sekarang menjabat Ketua DPD RI.

Calon kuat Ketua Umum Kadin Jawa Timur yang mendapat dukungan, dan akan melanjutkan kinerja ketua Kadin Jatim sekarang.

Jamhadi mantan ketua Kadin Surabaya dua periode mengatakan, saya tertarik berkarier di Kadin Jawa Timur, karena melihat sosok Bapak La Nyalla sebagai panutan saya di organisasi Kadin, dan yang kedua, saya ingin pemberdayaan ekonomi daerah diseluruh Kabupaten – Kota yang melibatkan ketua-ketua KADIN se-Jawa Timur.

Saya sudah 10 tahun bersama pak La Nyalla, Lanjut Calon kuat Ketua Umum Kadin Jatim, sebagai tim ahli di Kadin Jatim. Saya juga baru ditunjuk oleh pak La Nyalla sebagai Direktur Kadin Institut, dan saya juga dipercaya oleh warga dan pengusaha Surabaya, karena saya berpengalaman sebagai ketua KADIN Surabaya dua periode mulai tahun 2009-2014 dan 2014-2019

ads

Seorang ketua dari sebuah lembaga asosiasi sekelas Kadin, haruslah orang yang sudah pernah menjadi ketua, karena pengalaman memimpin itu mengerti sekali, dan ada tanggung jawabnya.

Bagaimana roda organisasi sekelas Kadin yang sesuai UU No 1, Kadin sebagai mitra strategis pemerintah, disisi lain Kadin adalah wadah dari seluruh dunia usaha, maka sosok seperti Jamhadi yang sudah berpengalaman memimpin lembaga Kadin akan penting menjadi modal.

Menurut Jamhadi, Potensi ekonomi di Jatim ini luar biasa yang perlu dikembangkan, setidaknya dari tiga sisi, mulai tren perdagangan, Tourism pariwisata, dan juga investasi. Jatim selalu di rengking ke 2 nasional, untuk secara keseluruhan berkontribusi ekonomi di Indonesia.

“Saya rasa sebagai ketua Kadin Jatim, La Nyalla tidak ada yang belum dilakukan, semua sudah bahkan surplus, tapi kalau boleh saya menyampaikan kalau nanti saya  terpilih. Saya yang pertama tentunya kinerja yang baik saya teruskan karena sudah ditaruh pak La Nyalla, yang kedua kebiasaan pak La Nyalla memberdayakan wakil ketua umum dibidangnya masing-masing, itu kita teruskan,” ungkap Direktur Kadin Institut yang pertama di Indonesia.

“Tujuannya membuat seluruh rakyat Jatim itu sejahterakan, yang kedua saya akan selalu berkoordinasi dengan Kadin Kabupaten – Kota di Jatim. Kadin Kabupaten – Kota akan dikuatkan dengan ABCG. ABCG adalah
1. (A) Akademisi harus dekat dengan Kadin, karena kalau akademisi dekat dengan Kadin Kabupaten-Kota, maka seluruh perusahaan akan mendapatkan hasil riset.
2. (B) Bisnis, dibawah Kadin banyak Asosiasi, seperti ada Apindo, IWAPI, HIPMI, PHRI, ada Asosiasi Travel dan banyak lagi, itu harus dekat.
3. (C) Comuniti, ketua Kadin Kabupaten Kota harus punya kedekatan dengan wartawan, sehingga teman-teman media itu bisa bangga turut mempromosikan hal-hal yang baik, turut mengingatkan yang jelek untuk jangan diteruskan, yang baik ditingkatkan. Bagaimana kebaikan bisa tersiarkan, ayo merajut di seluruh Kabupaten Kota itu jadi Wartawan Pokja Kadin.
4. (G), Government (Pemerintah), program-program pemerintah, kaitannya dengan bagaimana tata kelola pemerintahan supaya outputnya itu PADnya tinggi, APBD tinggi, tata kelola tata ruang kota kabupatennya baik semua sejahtera,  petani, petambak, peternak, apa saja harus hebat, dan outputnya pengurusnya bisa sejahtera,” papar Jamhadi.

Jadi dengan ABCG Kadin di seluruh Kabupaten-Kota, Akademisi, Bisnis, Comuniti, dan Pemerintah beserta teman-teman Dewan dilibatkan sebagai wakil rakyat, supaya bersama-sama menginisiasi satu Perda yang bagus dijalankan.

“Jadi Perda berpihak pada Kemudahan dan Kesejahteraan,” cetusnya.

“Investor di Jatim harus diberi kenyamanan, karena dialah yang akan mempromosikan usaha di Jawa Timur itu enak, supaya bisa menjaring investor yang baru,” jelasnya.

“Pengusaha jangan pindah tunggu tanggal mainnya. Kita lagi usahakan Industrial Estate yang tidak perlu beli, tapi dengan cara sewa. Sehingga pengusaha tetap nyaman berbisnis di Jawa Timur. Karena selama saya mendampingi pak La Nyalla, kebetulan saya di kasi kesempatan luas sama beliau turut di Timteng, sehingga kita tahu poin-poin permasalahan di bidang investasi,” pungkasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!