Metro Times Kendal – Jauh sebelum Pancasila dirumuskan, semangat kegotongroyongan telah mendarah daging dan sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia.
Di Kendal, gotong royong yang merupakan akar budaya asli dari bangsa Indonesia terus dilestarikan dan menjadi budaya warga. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya Masjid Al Wustho di Desa Karang Ayu Kecamatan Cepiring, Minggu (28/2/2021).
Dalam pengecoran atap rumah ibadah tersebut, semangat gotong royong ditunjukan jajaran TNI Polri, perangkat desa, tokoh agama dan masyarakat setempat.
Danramil 05/Cepiring, Kapten Cpl Esti P mengatakan, diterjunkannya sejumlah personel di jajarannya untuk memupuk rasa gotong royong warga, sebagai budaya luhur Bangsa Indonesia. Sekaligus sebagai bagian dari misi TNI dalam pembinaan teritorial.
“Keberadaan TNI selain dalam rangka membantu masyarakat dalam percepatan pengerjaan, juga melakukan pendampingan teretorial,” kata Danramil Cepiring.
Sementara itu Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Iman Widhiarto mengapresiasi apa yang dilakukan jajarannya bersama Polri dan masyarakat, dalam pembangunan masjid.
Menurutnya, ini adalah bagian dalam pemantapan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Keberadaan kita sebagai personel Komando kewilayahan, sudah seharusnya selalu dekat dengan masyarakat, serta memberikan manfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Kepala Desa Karangayu, Ahmad Riyadi mengungkapkan, bangunan masjid sebelumnya masih menggunakan kerangka kayu. Di beberpa bagian bangunan banyak yang sudah keropos.
“Sehingga warga masyarakat dengan dana swadaya, sepakat melakukan renovasi, dengan kerangka bangunan cor,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam pengerjaan pengecoran ini, membutuhkan tenaga banyak. Sehingga harus dilakukan secara kerja bakti atau gotong royong.
“Alhamdulilan Pak Babinsa dari Koramil Cepiring turut hadir bersama perangkat desa, sehingga menyemangati warga masyarakat yang kerja bakti,” pungkasnya.(Gus)