MetroTimes (Surabaya) – Menjelang penutupan pendidikan yang tinggal menghitung hari, 39 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Korps Pelaut, Tingkat IV Angkatan ke-65 menerima pembekalan Asisten Operasi Kasal yang juga Chief Corps Pelaut, Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., Rabu (17/6).
Dalam pembekalan yang berlangsung virtual melalui sambungan video conference ini, Asops Kasal berada di Puskodal Mabesal didampingi para pejabat Sopsal Mabesal, sementara itu Taruna dan Taruni AAL Korps Pelaut berada di Rupatama Gd. R. Soebijakto, Mako AAL, Surabaya.
Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M didampingi Seklem AAL, Dirdik, Dirrenbang, Danmen dan Kadepiptek AAL turut mendampingi Taruna dalam pembekalan tersebut.
Gubernur AAL dipengantar pembekalan mengucapkan terima kasih kepada Asops Kasal yang berkenan meluangkan waktu untuk memberikan gambaran, informasi dan masukan berharga Kepada Taruna/Taruni Tk IV Akademi Angkatan Laut angkatan ke-65 yang akan diwisuda pada tanggal 25 Juni 2020 dan Prasetya Perwira oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 14 juli 2020 melalui virtual, kecuali bagi perwakilan Adimakayasa dan pengambilan sumpah hadir di Istana Negara.
Edi –sapaan akrab Gubernur AAL ini menyampaikan bahwa Taruna AAL Angkatan ke-65 Korps Pelaut berjumlah 39 orang, 5 diantaranya adalah Taruni dan seluruhnya secara umum mendapat hasil yang baik. Berkait dengan akan selesainya pendidikan dan menjadi perwira TNI AL, mohon berkenan bapak Asops Kasal memberikan pembekalan sebagai pedoman dan informasi penting dalam meniti karir di TNI AL kedepan.
Sementara itu dalam pembekalannya, Asops Kasal secara global memaparkan tentang Tugas TNI AL, hakekat perwira, pola karier, dimensi penugasan, dimensi kehidupan perwira, dinamika kehidupan perwira dalam hubungan senior junior sehari-hari.
Asops menilai Taruna AAL sebagai calon perwira TNI AL telah mengetahui dan memahami berkaitan dengan visi misi TNI AL dan materi lainnya tentang kemiliteran dan keangkatanlautan selam pendidikan empat tahun di AAL.
“Oleh karena itu isi tersus pengetahuan dan kemampuan diri sesuai korps dan profesi masing-masing,” pintanya.
Selama empat tahun dididik dan ditempa baik fisik maupun keilmuan untuk menjadi seorang perwira yang nantinya memimpin anak buah. Sebagai seorang perwira harus mampu menjadi pemimpin, menjadi komandan, guru, sahabat dan manajer di lingkup satuan yang dipimpinnya.
“Dimanapun bertugas, jangan pernah mengeluh, tapi tunjukkan semangat pengabdian yang terbaik. Perintah tugas yang diemban, merupakan kepercayaan yang diberikan pimpinan satuan, oleh karena itu berikan dan jawab kepercayaan itu dengan kinerja terbaik. (nald)