- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono memberikan pembekalan kepada Istri Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan LI dan istri Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira Singkat (Diktupakat) TNI AL TA 2021. Pembekalan tersebut dilaksanakan dengan tatap muka yang dihadiri 60 orang istri perwakilan Diktukpa dan Diktupakat, sedangkan peserta lainya yang tidak hadir dengan Virtual menggunakan aplikasi Zoom.

Dalam pembekalan tatap muka tersebut Ketua Umum Jalasenastri berada di Gedung Moeljadi Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya, tampak hadir dalam acara tersebut para pengurus Pusat Jalasenastri, Ketua Gabungan Jalasenastri Kodiklatal Ny. Titi Nurhidayat, dan para Ketua Cabang Jalasenastri di jajaran Kodiklatal.

Mengawali pembekalanya Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono menyampaikan sehubungan masih situasi pandemi covid-19 tatap muka dilaksanakan langsung yang dihadiri perwakilan sedangkan peserta lainya menggunakan aplikasi virtual. Ketua Umum Jalasenastri ini berharap pertemuan ini tidak mengurangi tali silaturahmi antara kita. Perlu ibu-ibu ketahui bahwa pemberian pembekalan ini merupakan kegiatan penting yang ditujukan untuk membuka wawasan dan meningkatkan pemahaman tentang identitas, perilaku etika dan jati diri sebagai istri seorang perwira kelak.

ads

Ada beberapa hal yang disampaikan Ketua Umum Jalasenastri kepada Istri Diktukpa dan Diktukpakat antara lain perubahan status suami dari seorang bintara menjadi perwira. Merupakan peristiwa penting dalam kehidupan pribadi suami dan tentunya keluarga. Namun yang tidak kalah penting dengan perubahan status tersebut, secara langsung akan berdampak pada perubahan sikap, perilaku, dan penampilan ibu-ibu sekalian. Selain itu perubahan status ini juga membawa konsekuensi terhadap semakin besarnya tanggung jawab suami kedepan karena bagaimanapun seorang perwira adalah seorang pemimpin yang akan mempunyai bawahan atau anak buah yang memerlukan perhatian, bimbingan dan arahan dalam tugas sehari-harinya agar selalu rendah hati dan jangan jemawa.

Penempatan penugasan setelah tupdik (tour of duty and tour of area). Seiring dengan akan segera berakhirnya masa pendidikan suami ibu-ibu, maka ibu-ibu perlu segera melakukan persiapan mental dan penyesuaian diri karena tidak tertutup kemungkinan akan ada rotasi dalam penugasan suami ibu-ibu sekalian setelah tupdik. Agar sabar dan bijaksana dalam menerima rotasi penugasan suami nantinya, jangan komplaen dan berusaha untuk intervensi dalam hal kedinasan terutama penugasan suami.

Tidak hidup hedonis dan paham teknologi serta bijak bermedsos. Mengingat bahwa saat ini adalah jaman yang sangat dipengaruhi oleh penggunaan tekhnologi, serta berkembangnya gaya hidup dan cara berinteraksi yang sangat berbeda dengan era sebelumnya. Maka, kita dituntut untuk memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi serta harus paham teknologi sehingga mampu mengantisipasi segala permasalahan yang timbul pada jaman sekarang ini. Dan juga tidak tertutup kemungkinan bahkan ibu-ibu sendiri yang terpengaruh dengan kemajuan teknologi tersebut seperti penggunaan medsos.

Jadilah penyejuk dalam pelaksanaan tugas suami. Sesuai peran ganda ibu ibu sebagai seorang ibu, dan pendamping suami, hendaknya ibu-ibu dapat terus memberikan dukungan moril dan motivasi untuk meningkatkan kinerja dan keberhasilan tugas suami, baik di saat senang maupun dalam situasi sesulit apapun. Hendaknya ibu-ibu mampu memposisikan diri agar bisa menjadi bagian dari pemecahan solusi terhadap setiap persoalan yang dihadapi; dan bukan menjadi bagian dari persoalan tersebut, baik di keluarga ataupun kedinasan suami.

Tanggung jawab sebagai seorang istri, seorang ibu, dan seorang anggota jalasenastri. Sebagai ibu rumah tangga, ibu-ibu juga dituntut untuk dapat menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Berikan pendidikan yang baik, asuh dan tanamkan etika, moral, suri tauladan, dan memberikan perhatian serta kasih sayang kepada putra-putrinya.

Hindari kekerasan dalam rumah tangga. Saat ini KDRT bukan hanya dilakukan oleh suami, tetapi kita juga dengar bahwa ada juga istri yang melakukan kdrt kepada suami. Dan harapan saya janganlah ada istri prajurit tni angkatan laut yang melakukan kdrt karena sejogyanya seberat apapun permasalahan rumah tangga yang terjadi, bicarakanlah dengan baik-baik dan tidak dengan kekerasan. Seyogyanya suami dan istri harus saling menghargai dan saling menghormati. Kekerasan bukanlah suatu solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan.

Selaku pribadi dan selaku Ketua Umum Jalasenastri dirinya menyampaikan selamat kepada ibu-ibu sekalian atas keberhasilan suami menjadi seorang perwira. Dirinya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Ketua dan Pengurus Gabungan Jalasenastri Kodiklatal, panitia, serta semua pihak terkait yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan penataran dan pembekalan istri siswa Diktukpa angkatan ke-51 dan istri siswa Diktupakat TNI AL TA 2021 ini. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!