- iklan atas berita -

METOR TIMES ( Ambon ) Partai golkar kota Ambon menyikapi pemberlakuan kebijakan walikota Ambon terhadap pembayaran menggunakan barkode bagi penumpang angkot di kota Ambon, yang mulai diberlakukan tanggal 29 Oktober 2021.

Sebenarnya kemajuan teknologi dan dampaknya saat ini, adalah sebuah realitas yang pasti”kita hadapi,” Kita tidak bisa kemudian untuk menolak atau alergi akan keberadaannya, yang mana terhadap kebijakan Pemkot Ambon atas pemberlakuan pembayaran angkot lewat barcode.

Hal ini di ungkapkan oleh Margaretha Siahay
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Ambon kepada wartawan Metrotimes.News saptu 30/10/2021 melalui tlp seluler.

Katanya bahwa kebijakan yang di ambil oleh pemerintah kota Ambon sangatlah terburu buru dan tidak berpihak kepada rakyat kecil

tentunya ,” kita perlu melihatnya dari beberapa aspek kehidupan,sebab mengapa tidak semua manfaat teknologi bisa digunakan dengan serta merta, namun Perlu ada penyesuaian dalam aplikasinya,
Apakah itu penyesuaian terhadap Penggunanya maupun terhadap lingkungan sosial yang ada, tegasnya

ads

“Kami menaruh apresiasi jika ini kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan meminimalisir sentuhan langsung para pengguna angkot. Namun banyak persoalan yang belum tuntas dikaji secara komprehensif atas dampak yang ditimbulkan”

Menurutnya tidak semua penumpang melek teknologi, tetapi dalam hal ini Rakyat pasti bingung dan pasti ada yang tidak paham dengan sistem digital menggunakan aplikasi barcode yang disponsori oleh Bank Mandiri,

Etha yang sering di panggil dalam kesehariannya menegaskan bahwa, tidak semua penumpang angkot yang biasanya didominasi orang tua itu bisa melek teknologi, dan pastinya mereka juga tidak semua memiliki ponsel pintar, ( android )

Hal ini Tentunya akan membuat Para sopir angkot dapat mengalami kesulitan untuk mendapatkan penumpang secara optimal karena para penumpang saat akan naik angkot pasti harus punya saldo dulu dalam aplikasinya,

Oleh karena itu,” kami menghimbau agar sosialisasi yang dilakukan oleh pihak terkait baik itu dinas Perhubungan kota Ambon OJK, dan Pihak Bank harus melakukan sosialisasi yang massif dan terukur, dan Tentu dibutuhkan waktu yang cukup untuk tahapan sosialisasinya, tambah Etha

Selai itu, menurut politisi senior Golkar ini, bahwa dilapangan pasti menghadapi kendala yang luar biasa, baik oleh pemerintah, masyarakat maupun para sopir. Sehingga kami menyarankan untuk,
Harus adanya unit layanan khusus untuk mengatasi beberapa kesulitan yang nantinya akan timbul karena minimnya sosialisasi,
Dalam pembayaran ongkos angkot tersebut disediakan dua opsi yakni,

1.bisa menggunakan sistem digital
2. bisa juga pakai uang tunai seperti biasa.

Kalau ada dua pilihan seperti ini, tentunya Penumpang yang tidak memiliki ponsel pintar bisa bayar tunai dan bagi yang melek teknologi baru bayarnya pakai aplikasi, Tutup Etha ( OX 99 )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!