- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Dalam rangka melestarikan budaya, PSNB pada tanggal 12 Desember 2021 memperingatkan Hari Ulang Tahunnya dengan menampilkan tari Remo dan Campursari sebagai wujud ngurik-urik kebudayaan bangsa Indonesia.

 

Ketua Umum Pecinta Seni Nusantara dan Estetika Budaya (PSNB), Imam Alipi menuturkan, Alhamdulillah acara HUT PSNB yang kita rencanakan sekitar satu bulan setengah, ternyata hari ini bisa berjalan dengan lancar, sukses, antusias masyarakat, antusias dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo yang sangat mensuport kegiatan kita, karena kita ini ngurik-urik budaya.

ads

Banyak kebudayaan pada satu kelompok masyarakat hilang karena derasnya arus globalisasi dan teknologi. Salah satu penyebabnya karena tidak ada regenerasi pada penerus.

“PSNB yang senantiasa nguri-uri budaya, sehingga tetap eksis dan menjadi budaya unggulan di negara sendiri. “Seni budaya merupakan warisan adiluhung (kesenian yang bermutu tinggi) yang luar biasa, tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikanya,” terang Imam Alipi disela-sela acara HUT PSNB di Sukodono Sidoarjo, Minggu (5-12-2021).

 

Menurut Imam, kebudayaan itu warisan dari leluhur dan kita harus ngurik-urik. Kita harus memelihara, dan memelihara itu tidak gampang. Karena perlu dedikasi, perlu wawasan, perlu kesadaran yang tinggi, jangan sampai bangsa lain yang sekarang ini mempelajari kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia. Sedangkan kita sama kebudayaan sendiri itu tidak mau mempelajari, tidak mau ngurik-urik, akhirnya kita itu bisa kehilangan budaya. Budaya itu aset negara dan saya memandang kalau budaya itu roh dari segala bangsa.

“Dalam HUT PSNB ini semoga PSNB sebagai wadah dari seluruh seni itu bisa Jaya, bisa membahana dan bisa memperjuangkan budaya lokal menjadi unggul di negeri sendiri,” ujarnya.

Ia menuturkan, kita sekarang ini di era globalisasi, di era modernisasi seperti ini, rekan-rekan ini jamannya sudah berbeda. Jadi kebudayaan asing sudah banyak masuk ke Indonesia. Jadi kita harus kerja ekstra, cari bibit-bibit yang masih muda untuk kita kenalkan, kita ajari budaya-budaya termasuk seperti Remo, tari dan sebagainya. Itu adalah bentuk kegiatan kita dalam rangka ngurik-urik budaya.

Kegiatan HUT PSNB diakhiri dengan memberi bingkisan sembako kepada warga sekitar yang memerlukan bantuan, yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Pecinta Seni Nusantara dan Estetika Budaya (PSNB)

 

“Saya berharap untuk warga seniman di seluruh Indonesia, agar kita ini bersabar, karena di tengah pandemi seperti ini memang rekan-rekan seni mengalami keprihatinan. Jadi mari kita sabar, tetap kreatif, sama-sama berdoa agar pandemi ini segera berakhir dan kita bisa eksis lagi, bisa berkarya lagi, bisa menumbuhkan jati diri rekan-rekan supaya bisa membangun Indonesia dengan budaya-budaya yang penuh kearifan lokal,” tutup Imam. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!