- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Jombang) – Indonesia punya sesuatu keunikan tersendiri yaitu kopinya itu sangat tergantung kepada daerah ditanamnya kopi.

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Jawa Timur menyelenggarakan Media Gathering di Wonosalam Jombang, untuk memberikan wawasan bahwa peluang bisnis pertanian kopi di Jawa Timur yang terus meningkat.

“Potensi kopi Indonesia yang kami lihat adalah potensi kopi-kopi yang premium. Jadi premium tidak hanya dari segi bibit, tapi pupuk juga premium, terus juga pengolahannya, sehingga dengan demikian nanti harga jualnya bisa lebih tinggi,” terang Kepala BI KPw Jatim, Difi Ahmad Johansyah, pada acara pembukaan Media Gathering di Wonosalam, Jumat (27/11/2020) malam.

ads

Sektor pertanian kopi Jawa Timur itu tidak terpengaruh dengan pandemi Covid, malah meningkat.
“Bisnis pertanian apa yang bagus sekarang ini ya kopi. Tantangan kita adalah membuat agar kualitas mutunya itu konsisten, agar kopi-kopi yang sudah baik ini bisa ditingkatkan produktivitasnya karena demandnya sangat tinggi,” papar Difi.

Difi menambahkan, masalah kopi ini tidak bisa disamaratakan, ada yang sudah advance, ada yang sudah siap dikemas untuk ekspor, ada yang masih berkutat dengan pembibitan, jadi tergantung daripada lokasinya juga.

“Harapan kami kedepan pengembangan kopi Jawa Timur bisa terintegrasi dengan pengembangan pariwisata, misalnya turis datang ke Bromo, Ijen, bisa disuguhkan dengan kopi lokal sehingga menjadi Ikon,” imbuhnya.

Sementara Deputi Kepala BI KPw Jatim, Harmanta menyampaikan, BI KPw Jatim kembali menyerahkan bantuan 14.500 bibit kopi Arabika, 2.500 bibit kopi Liberika dan 3.500 bibit kopi Robusta kepada petani binaan di wilayah Wonosalam Jombang.

“Kita ke Wonosalam pertama kali kopinya tua-tua, sisa-sisa Belanda, sehingga produktivitas sudah menurun. Sehingga fokus kami adalah peremajaan,” terangnya.

“Kopi Wonosalam layak ekspor, komoditas kopi dituntut memiliki kualitas, kontinuitas dan kapasitas sesuai standar ekspor. Untuk itu, BI KPw Jatim memberikan bantuan bibit kopi, alat proses produksi dan pendampingan dari hulu ke hilir agar kualitas kopi Wonosalam bisa naik kelas,” pungkas Hermanta. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!