- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong penciptaan inovasi untuk memberikan percepatan layanan yang Cepat-Efektif-Efisien-Tanggap-Transaparan-Responsive (CETTAR) kepada seluruh masyarakat Jatim sehingga mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga menyerahkan Penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Akuntansi Pemerintah (SAKIP) pada perangkat daerah dan Penganugerahan Hasil Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019.

Sementara yang mendapat predikat A sebanyak 45 OPD. Antara lain, RSUD Dr. Soetomo, Dinas Sosial, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, RSJ Menur, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, RSUD Haji Surabaya, Biro Organisasi, Biro Humas dan Protokol, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Inspektorat, dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

ads

Joni Wahyudi Dirut RSUD Dr.Seotomo selaku penerima penghargaan mengatakan sebetulnya ibu gubernur itu kan pengen memberikan semangat kepada kita semangatnya yang diberi kesempatan untuk ikut serta inovasi pelayanan publik kemudian kita evaluasi tentang (SAKIP) penerapan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Akuntansi Pemerintah,kinerja kita mulai dari perencanaan kemudian permentasi dan evaluasi dari program-program yang ada di provinsi Jawa Timur yang diimplementasikan di OPD-OPD

Saya secara pribadi atas nama rumah sakit dokter Soetomo yang mengucapkan terima kasih dan penghargaan ini nomor 1 tentang (Sakip) Sakip-nya Soetomo beberapa tahun lalu A Kecil Tadi Jadi A Besar Jadi Nomer ketiga tahun Lalu Nomer 15 Sekarang tahun ini nomer 3 lompat dari nomer 15 menjadi nomer 3 Tahun ini.

Kita tidak bisa AA Kita Tergetkan Tahun 2021 sekarang A Kurang Sedikit AA ini luar biasa saya seneng sekali mulai dari perencanaan implementasi program kemudian monitoring juga dinilai biro organisasi untuk mendekati AA.

Seotomo itu Besar karyawan 5.11 pasiennya juga banyak ribuan disini saya hitung polis 2000-3000 rawat inap 1500 yg ngantar 500 lebih yang sekolah disini 2.000.

Kemudian tentang inovasi publik sebenarnya itu banyak sekali inovasi di Seotomo tapi yang kemaren itu Cumak dua yang dikirim ini berkaitan dengan program-proram pemerintah jawa timur dalam usaha meningkatkan indeks pembangunan manusia, index pembangunan manusia itu memperpanjang angka harapan hidup,angka harapan hidup itu faktor paling pengaruh kematian ibu dan bayi baru melahirkan Seotomo ini sebagai rumah sakit rujukan pasien itu cukup banyak.

Rujukan pasien ini mengakibatkan saat ini di lapori UGD UGD itu punyak aplikasi UGD bisa saya liat tiap hari pasien nya penuh di bulan Desember setiap hari 300 pasien.

inovasi salah satunya adalah upaya menurunkan angka kematian bayi yaitu dengan pemberian asi eksklusif banyak pasien pasien disini tidak bisa memberikan asi eksklusif yang 40 hari karena tidak bisa keluar air susunya ibu.

kita upayakan untuk sepet menyedot kemudian bisa mengeluarkan air susu ibu sehingga bisa diberikan ke bayi,susu yang 40 hari pertama banyak mengandung antibodi memperkuat ketahanan tubuh bayi itu sering lepas sering tidak bisa diberikan karena berbagai hal salah satunya tidak keluar itu bagaimana dirangsang dirangsang supaya bayi bisa diberikan susu bayi eksklusif.

Kita introspeksi kurang kita apa untuk perbaikan banyak sekali inovasi paling spektakuler ini sudah saya daftarkan ke WHO inovasi kita tentang program pemberantasan dan pemakaian anti biotik.

Seotomo itu satu satunya rumah sakit di Indonesia di pakai untuk belajar untuk belajar di dalam pengendalian penggunaan antibiotik pengendalian kuman yang tahan terhadap antibiotik programnya yang namanya program penggunaan antibiotik bisa kita pergunakan dengan baik nanti akan mengurangi biaya perawatan akhirnya akan berkurang sehingga BPJS nya tidak banyak banyak sehingga kita bisa memberikan layanan yang tepat.(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!