- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) — Pasar Tradisional di Surabaya yang masih ada terlihat belum terawat yang maksimal, sehingga ada warga yang enggan untuk datang berbelanja ke pasar tradisional.

Dengan keadaan pasar tradisional yang masih jauh dari harapan masyarakat. Ini yang membuat, Calon Wakil Walikota Surabaya 2020, Siti Anggraeni Hapsari atau yang biasa sapa SAH mengajak kaum anak-anak muda milenial untuk ikut Gowes dan datang melihat langsung Pasar Wonokromo Surabaya, Minggu (28-6-2020).

Siti Anggraenie Hapsari (SAH) yang juga Ketua DPD Ikatan Notaris Indonesia (INI) Jawa Timur mengatakan, kita menginginkan anak-anak muda milenial tidak hanya sekedar tahu pasar modern, dan juga tidak hanya sekedar tahu tempat nongkrong ngopi, tapi kaum milenial ini juga harus tahu pasar tradisional. Dimana tempat perdagangan-perdagangn kebutuhan pokok, yang berada di tempat-tempat yang memang secara estetika tidak terlalu bagus itu yang anak-anak muda harus mengerti dan tahu bahwa perlu hal-hal seperti itu disentuh, kemudian di perbaiki, diperhatikan untuk ditingkatkan keindahannya, kenyamanan, dan kesehatannya.

ads

“Jarang mereka para milenial itu dilibatkan ke pasar tradisional. Jadi anak-anak muda yang saya ajak ini sebagian tidak tahan ketika masuk ke pasar tradisional Wonokromo, ada yang mau muntah-muntah dan sebagainya. Maka tadi saya bilang ‘Kalian hanya selalu meminta mbak di rumah untuk belanja ke pasar. Kalian belanjanya ke supermarket, ini yang harus tahu realita kehidupan, yang kalian makan itu tidak selamanya beli di supermarket tetapi berasal juga dari sini’,” ucapnya.

Penting kaum milenial harus tahu segala aspek dari masyarakat secara langsung di grassroots (akar rumput), dan sampai juga tempat-tempat kalangan anak muda nongkrong.

 

Lebih lanjut SAH menjelaskan, Pasar Wonokromo karena pasar tradisional, tetapi itu di tengah kota maka perlu pembenahan. Tadi juga saya memperoleh keluhan dari bagian kebersihan, para pedagang yang ada di dalam pasar, bahwa di pasar Wonokromo sebagai itu kalau hujan banjir, terutama di basement. Perlu perhatian yang sungguh, karena mungkin mesin penyedot juga perlu penambahan kapasitas yang harus diperbesar, dan juga harus kebersihannya yang harus dijaga.

Pasar Wonokromo termasuk pasar yang sudah pernah di renovasi, tetapi pemeliharaan yang tidak berjalan.

“Saya lihat kurang memenuhi standar untuk pasar yang sehat, sehingga memang itu harus di jaga kebersihannya. Masih banyak sawang-sawang (jaring rumah laba-laba). Harusnya petugas kebersihan tidak hanya membersihkan di area bawah saja memungut sampah, tapi juga memelihara kebersihan gedung, sehingga masyarakat yang belanja juga terpelihara kesehatannya, karena lingkungan pasar sehat,” terang SAH yang terlihat prihatin melihat keadaan pedagang pasar Wonokromo.

Menurut SAH, Kota Surabaya ini kota metropolitan, jadi seharusnya semua pasar-pasar tradisional ini dibuat dengan sentuhan modern. Agar ada kenyamanan belanja, kemudian kebersihan, higienis di area-area yang jual makanan matang, kalau bisa jangan semua makanan-makanan itu dikrubung (berkerumun) lalat, maka itu harus ditata ulang.

SAH juga menegur dan mengedukasi warga yang membuang puntung rokok sembarangan.

“Partisipasi itu harus dari berbagai pihak, kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita bekerja pembenahan, tetapi kalau pedagangnya sendiri kurang disiplin, kemudian sumberdaya manusianya tidak ditingkatkan edukasi atau pengetahuannya. Kita sama aja tidak bisa mempertahankan apa yang dilakukan oleh pemerintah kota,” ungkapnya.

“Oleh karena itu hari ini saya datang ke pasar Wonokromo disamping memang untuk melihat kondisi, menanyakan kondisi para pedagang di pasar, kemudian harapan apa kedepan terhadap pasar itu sendiri. Dan saya hari ini juga membagikan Faceshield, supaya mereka yang menjual makanan matang itu menjaga kebersihannya, karena makanan matang ini langsung dimakan oleh pembeli, tidak perlu dimasak lagi, tidak perlu dicuci lagi, ini yang perlu ditingkatkan kesadaran mereka yang jual makan matang harus lebih ketat protap kesehatannya,” imbuh SAH. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!