MetroTimes (Sidoarjo) – Sebanyak 85 personil Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia selesai mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Militer (Diklatsarmil) di Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal). Penutupan Diklatsarmil ini dipimpin langsung Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Republik Indonesia Laksmana Madya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M di Lapangan Kawah Candra Dimuka Puslatdiksarmil Kodiklatal Juanda Sidoarjo, Jumat, (13/11).
Hadir dalam penutupan tersebut Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat, Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman ST., M.Si (Han), Para Direktur Kodiklatal, Komandan Puspenerbal, Kadispsial dan Komandan Puslatdiksarmil. Sementara itu dari Bakamla hadir pula Deputi Kebijakan dan Strategi, Kepala Biro Umum, Direktur Operasi Laut dan Kepala Unit Penindakan Hukum Bakamla.
Dalam penutupan Diklatsarmil Bakamla tersebut selain upacara prosesi penutupan juga dilaksanakan acara tambahan berupa demo kolone senapan, beladiri karate oleh siswa Bakamla dan penyerahan penghargaan kepada siswa terbaik.
Kabakamla RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M, dalam sambutanya menyampaikan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang kelautan dan peraturan presiden nomor 178 tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut, Bakamla merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden, dengan tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia.
Sebagai institusi yang bertugas melaksanakan patroli laut, maka selain kebutuhan hakiki unsur kapal patroli memadai, yang tidak kalah pentinnya adalah kebutuhan personil pengawak yang profesional sebagai prioritas utama. Oleh karena itulah untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya Bakamla perlu melakukan penyiapan personil yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme sebagai penegak hukum yang prima dan memadai.
Menurutnya Pendidikan Dasar Militer ini tidak bertujuan untuk mencetak sebagai prajurit tetapi menjadi cara dan metode yang efektif untuk menempa dan membentuk personil agar memiliki sikap mental dan karakter seperti seorang para militer sehingga dapat melaksanakan tugas tugas berat dan kompleks di Bakamla, tidak ada sikap mental dan karakter yang kuat dapat muncul secara tiba tiba tanpa melalui suatu proses penempaan.
Lebih lanjut disampikan bahwa pendidikan dasar militer yang telah dijalani ini akan menjadi bekal yang sangat berharga dalam melaksnakan tugas di Bakamla. Oleh sebab itu jadikan pendidikan ini sebagai pengalaman mental dan fisik yang berguna untuk membangun dan mendorong motivasi baik bagi diri sendiri maupun bagi satu kesatuan dalam tim atau satuan kerja di Bakamla. (nald)