- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) — Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya pasti akan mempengaruhi semua kegiatan warga Surabaya termasuk kegiatan perekonomian di Surabaya.

Demikian pula Street Boba, yang dipersembahkan oleh Nikmat Group (founder dari berbagai merk terkemuka di Indonesia salah satunya Kopi Lain Hati). Terletak di jalan yang penuh sejarah di kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Mengalami penurunan pendapatan sampai 30% karena PSBB.

Hery Dharmanto selaku owner dari Street Boba Surabaya mengatakan, dalam rangka PSBB itu kita sudah terapkan satu bulan yang lalu di Street Boba jalan Tunjungan, yaitu dari tanggal 20 Maret 2020 yang lalu kita tidak ada dine-in (makan ditempat), cuma take away (bawa pulang) aja. Jadi kita mulai PSBB sebulan yang lalu karena kita mengikuti Street Boba pusat di Jakarta.

ads

Lebih lanjut Hery menjelaskan, dampaknya PSBB untuk seperti kita ini turunnya 30%, karena tidak ada dane-in, kemudian jalan Tunjungan juga di tutup selama tiga minggu, tapi karena kita kuat di online seperti GOJEK dan Greb itu masih membantu kita banyak, ditambah ini bulan puasa maka banyak orang tidak bisa keluar, dan pasti mereka menggunakan online. Kita dapat dari online banyak sekali yang hampir 70%, karena Customer yang take away pasti tidak banyak juga ada 20%. Jadi menurut saya penjualan kita masih lumayan bagus, cuma kita harus pandai-pandai menyikapi diperkuat di onlinenya.

“Ada promo-promo untuk customer yang take away, pada pembelian tertentu kita kasik sovenir. Yang penting kualitas rasa kita tetap jaga, sehingga customer tetap bisa menikmati keunggulan rasa dari Street Boba. Customer kita dari semua kalangan baik tua maupun muda, karena Boba kita tidak terlalu manis,” terang Hery kepada media di Street Boba Tunjungan Surabaya, Senin (27/4).

“Selama puasa rata-rata setiap driver membeli diatas 15 cup saat mau berbuka puasa. Kami diluar mall masih bisa bertahan, dan kita punya branding kuat. Karena banyak masyarakat yang sudah tahu. Jadi walaupun ada PSBB tidak ada masalah, memang berkurang tetapi itu tidak akan menghantam kita. Kita masih bisa bertahan, dengan jumlah karyawan yang sama,” ujarnya.

“Karyawan saya tetap, cuma shift kerjanya dipersingkat. Jadi kalau mereka kerjanya satu hari 7 jam, maka kita kasik mereka 5 jam dan mereka bisa pulang lebih pagi untuk lebih save juga. Saya tidak mengurangi karyawan, tetapi salary (gaji) mereka disesuaikan dengan jam shift kerja mereka,”

“Kami berharap customer tidak perlu takut untuk membeli minuman di Street Boba Tunjungan, karena kita sudah ikuti SOP yang benar-benar sesuai standart, apalagi di situasi pandemi ini. Karena semua staf setiap pagi dan siang kita pasti tamp, untuk suhu derajat mereka. Jadi setiap pagi dan siang harus ada pengecekan. Kemudian mereka harus pakai masker, sarung tangan, hand sanitizer, cuci tangan, kebersihan dapur semua aman. Jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan, untuk pembelian online ada Cable-Ties jadi aman, kita jamin itu. Dan untuk tempat antrian online Gojek Grab, kita kasi antrian satu meter,” papar Hery.

“Kita buka dari jam 9.00 sampai jam 21.00 sesuai aturan PSBB. Selama pandemi Covid-19 ini kita setiap hari bisa menjual diatas 500 cup, dibanding sebelum ada Covid-19 kita bisa diatas 1000 cup. Kita ada menu baru SAKAI DOGABA,” imbuh Hery.

Udah pada nyobain menu baru dari @streetboba belum? Yakin ga mau nyobain? BobaGang wajib banget nyobain SAKAI DOGABA perpaduan boba lembut, susu segar, buah nangka, dan sirup doger yang bikin kalian pastinya ketagihan! Dan menu ini khusus dibuat Iangsung oleh Opita @joviadhiguna. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!