JAKARTA – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini atau Risma tak ingin memerkan hasil pekerjaannya. Hal itu, kata Risma, bisa mengarah ke perbuatan Riya. Menurutnya, pekerjaan seperti yang dilakukannya saat ini sudah sering ia lakukan sejak dulu.
“Saya sampaikan kepada semuanya, saya enggak mau ria, saya pingin kerja. Itu enggak perlu dipamerkan,” kata Risma di Grand Kamala Lagoon, Bekasi, Jumat (8/1/2020).
Diketahui, Risma beberapa melakukan blusukan di Jakarta dan sekitarnya. Saat menemui tunawisma, ia menawarkan mereka masuk balai rehabilitasi agar mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
Pada kesempatan kunjungan ke Bekasi pun, Risma mengaku akan membangun rumah susun (rusun) untuk ditempati para tunawisma. Lokasinya di Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEG) Pangudi Luhur, Bekasi.
“Akan dibangun di sana,” kata dia, sambil menunjuk sebidang lahan, saat mengunjungi tunawisma di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1/2020).
Soal publikasi acara pembangunan rusun ini, Risma mengakui kegiatan tersebut memang harus diketahui oleh para tunawisma yang lain. Tujuannya, agar mereka termotivasi meraih hidup yang lebih baik.
Ia juga ingin memberikan harapan kepada para pengemis dan gelandangan bahwa masih ada cara hidup lainnya yang bisa dijalani oleh para tunawisma tersebut.
“Kenapa ini saya sampaikan? Ini untuk menyemangati para pemulung yang lain, atau orang yang saat ini, merasa tidak ada harapan, bahwa kalau mereka niat, pasti sebetulnya ada jalan,” tutur Risma.
Rencananya, Risma membangun satu blok rusun khusus tunawisma di Bekasi yang sanggup menampung hingga 100 KK (kartu keluarga) tunawisma. Pembangunan rusun ini diprediksi akan selesai pada akhir tahun ini.
“Targetnya rampung yang di Bekasi akhir tahun ini. 1 blok 100 KK. Nanti kita akan bangun lagi satunya di Bambu Apus 1 blok,” terang mantan Wali Kota Surabaya ini.
Program pembangunan rusun tunawisma ini, aku dia, akan dilakukan juga di daerah-daerah di luar Jabodetabek.
“Nanti kalau bisa dibangun di Medan, Surakarta, Bandung, dan yang lain, lahannya sudah ada,” ucap Risma.
Dia menyebut pembangunan rusun itu akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Sementara, Kemensos bertugas menyediakan lahan.
“Sudah [ada] persetujuan [dari Kementerian PUPR], dua hari yang lalu Kementerian PUPR datang untuk melihat itu [lahan],” kata Risma.
Ia mengakui, Kementerian Sosial tidak memiliki anggaran untuk membangun rusun bagi tunawisma sehingga bergantung pada Kemen PUPR.
“Sekarang itu anggarannya kita ikut Kemen PUPR, sementara dikasih dua, satu di Jakarta, satu di Bekasi. Kalau ada anggaran lagi [dibangun], karena kami gak ada anggaran untuk rusun, jadi tergantung PUPR,” jelas Risma.
Risma juga meminta kepada warga untuk bersabar karena tidak bisa langsung mengubah keadaan ketimpangan sosial secara instan. Ia juga mengakui bahwa tugasnya saat ini tidaklah mudah.
“Sekali lagi, tolong dipikirkan, kita tidak bisa menyulap semuanya, ini tidak mudah, kalau tadi saya bilang [dibangun] di Jakarta dan Bekasi, bukan yang lainnya tidak, ya iya cuman ini mengkondisikannya tidak mudah,” tandas dia. (cnnindonesia)