- iklan atas berita -

MetroTimes (Surabaya) —  Relaksasi kredit yang diumumkan Presiden, adalah relaksasi kredit yang diberikan untuk seluruh masyarakat yang ekonominya terdampak oleh pandemi Corona atau Covid-19.

“Syarat minimal debitur yang bisa mendapatkan keringanan kredit adalah debitur terkena dampak Covid-19 dengan nilai kredit atau leasing di bawah Rp 10 miliar,” kata  Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam siaran persnya.

Berbekal dengan pengumuman relaksasi kredit oleh Presiden, maka Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) Jawa Timur mendatangi DPRD Jawa Timur khususnya Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), untuk mengadu dan mencari solusi atas apa-apa yang memberatkan anggota Asperda Jawa Timur dalam mengangsur kredit ke leasing.

Armuji mewakli Fraksi PDIP disela-sela pertemuan mengatakan “Akan menampung semua keluhan anggota Asperda Jawa Timur dan akan kami tindak lanjuti permasalahan ini, dan dalam waktu yang tidak akan lama, atau minggu depan kami akan memanggil pihak OJK dan Leasing untuk mencari win-win solution. Dan yang mana agar beberapa pihak laesing dan anggota Asperda Jawa Timur untuk bisa duduk bersama”.

ads

Ketua Asperda Jawa Timur, Junaidi mengatakan, hari ini merupakan keputusan final dari rekan-rekan Asperda untuk datang ke Gedung DPRD Jawa Timur khususnya di Fraksi PDI Perjuangan untuk mengadu dan mencari solusi yang sama-sama enak, baik untuk rekan-rekan Asperda maupun pihak leasing.

“Terkait leasing, kita himbau, Ayo kita duduk satu meja untuk mencari win-win solution sehingga semua saling menguntungkan, jangan sampai hal ini menjadi bumerang menjadikan rekan-rekan Asperda tidak bermitra dengan leasing yang memberatkan,” terang Junaidi disela-sela hearing dengan Armuji perwakilan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim, Surabaya, Selasa (7/7).

“Kita berharap semuanya bisa bermitra terus dengan berdiskusi, berhearing di DPRD Jatim. Dan itu saya rasa adalah opsi terakhir kita,” cetusnya.

“Dimasa pandemi ini seharusnya kita saling bergotong royong membantu, artinya rekan-rekan Asperda tidak berat dan leasing tetap hidup. Jadi jangan hanya sepihak, kita dijadikan sapi perahan. Kita ini saling membutuhkan, jadi jangan sepihak seperti kita ini di luar kemampuan harus membayar angsuran itu,” ungkap Junaidi.

Sementara Dedi Asperda kota Kediri menyampaikan, saya berharap dari kota Kediri untuk mendapat jalan keluar dari permasalahan dengan leasing.

“Di kota Kediri memang sangat berdampak didaerah-daerah terpencil. Sudah terlalu lama kita mengajukan relaksasi dan tidak ada tanggapan dari leasing kota Kediri dan kita dalam hal ini mengadu ke DPRD Jatim,” ucapnya.

Dengan harapan adanya Asperda ini, di daerah juga mendapatkan relaksasi yang lebih baik.

“Kendala yang dialami di daerah Kediri terutama tidak adanya relaksasi sama sekali dan kita tetap membayar angsuran penuh sementara ini, selama tiga bulan terakhir. Pengajuan relaksasi di leasing sudah kita lakukan, tetapi kita ditolak. Yang terlalu berat kita di Acc, OTO, Mandiri Finance,” imbuhnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!