- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Pengembangan UMKM di masa pandemi Covid, sangat diharapkan para pelaku usaha maupun warga yang terdampak Covid-19.

Seperti yang dikeluhkan warga Gayungan PTT RW 02, kepada Siti Anggraenie Hapsari yang akrab disapa SAH, Calon Wakil Wali Kota Surabaya 2020. Warga Gayungan berharap ibu SAH mau melakukan seperti ibu SAH lakukan terhadap warga Kenjeran.

“Kami tahu ibu SAH telah berbuat membantu, apa yang menjadi permasalahan warga. Jadi ibu SAH langsung membantu, walaupun belum menjabat di pemerintahan,” kata pak Mada warga RW 02 Kelurahan Gayungan.

Siti Anggraenie Hapsari atau SAH setelah bersilaturahmi dan berdialog dengan warga nelayan Kenjeran dan mengetahui permasalahan yang dihadapi warga, maka SAH mencoba untuk menjembatani warga Kenjeran dalam hal pengeringan hasil laut dengan teknologi, yang bekerjasama dengan UPN Veteran Surabaya.

ads

Pak Mada berharap, langkah riel SAH mengenai perekonomian rakyat di Gayungan. Jadi masyarakat ini perekonomiannya bisa terangkat.

Atas masukan pak Mada, SAH mengatakan, bagaimanapun meningkatkan perekonomian warga Surabaya wajib hukumnya supaya terangkat. Satu program untuk peningkatan kesejahteraan untuk menjadi warga yang tangguh. Tangguh terutama di masa pandemi Covid seperti ini memang kita harus meningkatkan SDM dan itu diperlukan pelatihan.

“Pemerintahan kota juga punya kewajiban untuk mengadakan pelatihan, sehingga UMKM bisa berinovasi di masa pandemi Covid ini.
Karena industri rumahan bisa meningkatkan perekonomian keluarga, dan harusnya itu nanti ditiap kelurahan ada pelatihan khusus,” papar SAH kepada warga Gayungan.

“Saya juga sudah punya partner untuk melaksanakan pembekalan maupun membantu sektor industri rumahan. Itu untuk memberikan peralatan-peralatan dengan syarat yang ringan, bahkan masih akan memperoleh hibah dari pemerintah kota,” katanya.

Kemarin sudah ada hibah 150 juta, termasuk diantaranya itu di pergunakan bagi mereka UMKM yang sudah mendaftar lebih dahulu dan itu adalah para nelayan di Kenjeran.

Disampaing itu, saya yang menjadi keinginan meningkatkan atau mengangkat batik khas Surabaya. Sekarang ini belum punya batik Surabaya, walaupun saya browsing itu sudah ada, tetapi kenapa tidak dipromosikan, tidak dipasarkan secara genjar, secara besar-besaran, serta tidak diwadahi industri ini.

Menurut SAH, jadi jangan cuma batik Madura, Pekalongan, Yogyakarta dan Solo saja yang kita kenal, tapi batik khas Surabaya harus kita perkenalkan juga. Nanti kita buat satu kampung bantik, termasuk industrinya, pemasarannya, market place yang bagus sehingga menjadi satu tujuan wisata juga.

“Supaya produktif batik Surabaya itu maju, maka anak-anak sekolah batiknya harus batik khas Surabaya. ASN batiknya harus khas Surabaya, RT, RW, dan Kelurahan hari Jumat memakai batik Surabaya. Saya yakin seperti ini bisa mengangkat sektor produksi atau sektor ekonominya warga. Tujuannya bagaimana meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat,” pungkas SAH antusias. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!