Metro Times (Semarang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siap menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk mendirikan satuan pendidikan (satpen) tingkat menengah untuk menjawab keterbatasan jumlah SMA dan SMK di Kota Semarang yang tidak mampu menampung lulusan SMP ketika akan melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Wali Kota Semarang, Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. mengatakan dengan bertambahnya jumlah SMA dan SMK akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada warga Kota Semarang setelah lulus SMP untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
“Satpen jenjang menengah yang ada di Kota Semarang saat ini terbatas jumlahnya dan sebaran posisinya tidak merata, domain SMA dan SMK ada di Pemprov, karena itu kami minta Pemprov menambah SMA dan SMK di Kota Semarang, Pemkot Semarang siap menyediakan lahannya,” kata mbak Ita panggilan akrab Walikota Semarang dalam Sarasehan Pendidikan dan Halal bihalal Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) di Hotel Candi Indah (HCI) Semarang, Senin (6/5/2024).
Menurutnya, Pemkot Semarang masih memiliki lahan yang luas terutama di Gunungpati dan Mijen, gagasan ini akan segera dikomunikasikan ke Pemprov Jateng, kalau gagasan ini terealisasi maka kesempatan warga Kota Semarang yang lulus SMP dan akan melanjutkan pendidikan jenjang menengah negeri peluangnya semakin lebar.
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Semarang berencana mendirikan tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tiga wilayah kecamatan yang padat penduduknya namun jumlah satuan pendidikan (satpen) tingkat dasarnya terbatas, sehingga banyak lulusan SD menghadapi kendala ketika akan melanjutkan ke jenjang SMP.
Dia menambahkan, kondisi ini sangat memprihatinkan, jumlah anak yang lulus SD tidak sebanding dengan daya tampung satpen SMP yang ada. Karena itu tahun depan Pemkot Semarang akan mendirikan tiga SMP Negeri baru di wilayah kecamatan Genuk, Semarang Timur dan Pedurungan.
Penambahan jumlah SMP negeri di wilayah ibukota Jateng, ujarnya, merupakan jawaban atas munculnya keinginan warga yang mengharapkan hadirnya SMP baru di wilayah padat penduduk dan keberadaan satpen yang sudah ada tidak mampu menampung lulusan SD.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum dalam sarasehan itu mengatakan gagasan walikota Semarang yang menginginkan penambahan satpen SMP, SMA dan SMK Negeri itu langkah yang bagus, karena keberadaan satpen yang ada daya tampungnya terbatas.
Karena itu, tuturnya, DPKS mendukung penuh, namun diingatkan agar rencana itu didahului dengan kajian yang mendalam dan komprehensif, jangan sampai hadirnya satpen-satpen negeri yang baru itu memicu munculnya masalah baru seperti mematikan sekolah swasta yabg lebih dulu hadir di masyarakat.
“Yang perlu dipertimbangkan masak-masak adalah lokasi sekolah negeri yang baru jangan sampai berdekatan dengan sekolah swasta sejenis, lokasi diupayakan di wilayah yang belum ada sekolah swasta dan negeri,” tuturnya. (af).