MetroTimes (Surabaya) – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali bangga dengan kiprah salah satu dosen terbaiknya yang tengah menjalankan tugas di kancah internasional. Igak Satrya Wibawa SSos MCA PhD, dosen Departemen Komunikasi UNAIR itu telah menjalankan amanah sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura sejak Agustus 2022.
Kecintaan pada Hubungan Global
Pria yang akrab disapa IGAK itu dikenal sebagai sosok yang memiliki ketertarikan di bidang film dan industri kreatif. Selain itu, kecintaannya terhadap hubungan global kemudian membawanya berkontribusi ke dunia diplomasi pendidikan hingga mengantarkannya menjadi Atase Pendidikan di Singapura.
“Pada April 2020, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) membuka lowongan sebagai atase untuk empat negara yaitu Singapura, India, Timor-Leste, Belanda. Beruntungnya, saya memiliki kualifikasi yang sesuai dengan posisi tersebut. Sehingga saya memutuskan untuk mendaftar dan kemudian diterima untuk bekerja di KBRI Singapura,” jelas IGAK.
Sebagai Atase Pendidikan, IGAK menjelaskan bahwa ia bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran hubungan kerja sama pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan Singapura. Ia bekerja di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk mengawasi kegiatan-kegiatan penting di sektor pendidikan.
Kontribusi Pada Dunia Pendidikan
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa tugas utama selama menjadi Atase Pendidikan termasuk mengurus administrasi mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Singapura. Di sisi lain, ia juga bertugas menjalin hubungan erat dengan berbagai institusi pendidikan di sana. Ia juga memfasilitasi program pertukaran akademik dan kerja sama pendidikan antara kedua negara.
Dalam menjalankan tugasnya, IGAK tidak hanya berfokus pada pendidikan formal, tetapi juga aktif di berbagai kegiatan kebudayaan. Ia terlibat dalam penyelenggaraan acara yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat internasional di Singapura.
Penulis buku Balada Mahasiswa Estiga itu menuturkan bahwa pengalaman tinggal di Singapura memberikan banyak pelajaran berharga. Ia mengungkapkan bahwa salah satu perbedaan utama adalah budaya kerja yang lebih ketat di Singapura. Orang-orang di sana sangat disiplin terhadap jam kerja dan waktu istirahat. Sesuatu yang menurutnya belum banyak diterapkan di Indonesia.
Prestasi dan Dedikasi
Selain menjalankan tugas sebagai atase, IGAK juga mencatatkan prestasi sebagai Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO. Prestasi ini memperkaya pengalaman dan jaringannya di tingkat internasional. Memberikan kontribusi lebih bagi perkembangan pendidikan Indonesia di kancah global.
IGAK berharap agar pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan akademisi di Indonesia, terutama di UNAIR. Ia mendorong generasi muda untuk berani bermimpi besar dan tidak takut mengambil peluang di ranah internasional. “Dunia ini luas, banyak kesempatan menunggu,” pungkasnya.
(nald)