MetroTimes (Sidoarjo) – PT Pegadaian bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan kuliah umum bertajuk “Management Keuangan & Inklusi Keuangan” pada Minggu, (10/11/24), di Gedung Serba Guna Umsida. Acara ini diikuti oleh 120 mahasiswa dari berbagai jurusan dan semester yang antusias belajar tentang literasi keuangan.
Pemimpin Cabang Pegadaian Sidoarjo, Bapak Supardi, hadir dalam acara ini dan mengapresiasi semangat para mahasiswa. “Semoga kuliah umum ini bisa menjadi langkah awal bagi mahasiswa Umsida untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjauhi jeratan pinjaman online,” ujar Supardi.
Supardi menambahkan, jika tujuan utama kegiatan ini adalah membantu mahasiswa memahami pentingnya literasi keuangan di usia muda, khususnya untuk menghadapi tantangan finansial yang semakin kompleks.
Kuliah umum ini dipandu oleh Arya Kanda, Pengelola Colocation Unit BRI Candi, sebagai pemateri utama. Arya menjelaskan tentang produk-produk investasi seperti Tabungan Emas dan Emas Batangan yang disediakan Pegadaian sebagai opsi investasi jangka panjang yang aman bagi mahasiswa.
“Investasi sejak muda memiliki banyak manfaat, terutama dalam membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan. Produk tabungan emas dari Pegadaian adalah pilihan investasi yang mudah dijangkau dan terjamin,” ungkap Arya.
Selain itu, Arya juga menyoroti bahaya pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang semakin merajalela dan kerap mengancam kestabilan finansial mahasiswa. Ia mengingatkan mahasiswa untuk memahami risiko yang tersembunyi di balik kemudahan akses pinjol dan judol tersebut.
“Pinjol dan judol menjadi masalah serius yang banyak merugikan kalangan mahasiswa. Perlu kewaspadaan dan edukasi agar mahasiswa bisa menghindari dampak buruknya,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Umsida Sidoarjo, Imelda Dian Rahwawati berharap melalui kegiatan ini, kesadaran mahasiswa akan pentingnya literasi keuangan semakin meningkat. “Semoga mereka dapat lebih bijak dalam mengatur keuangan pribadi dan terhindar dari godaan finansial yang berisiko,” ujarnya.
Untuk melengkapi materi, sesi praktek langsung juga diadakan. Para mahasiswa dipandu untuk mengunduh aplikasi PDS (Produk Dana Sosial) dan mempelajari berbagai fitur di dalamnya yang dapat membantu mereka mengelola keuangan secara mandiri.
Sebagai informasi, para peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Beberapa mahasiswa mengaku mendapatkan wawasan baru yang bermanfaat tentang pentingnya investasi serta risiko di balik pinjaman dan judi online.
Diharapkan kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk mengedukasi lebih banyak mahasiswa tentang literasi keuangan dan membekali mereka dengan pengetahuan dasar yang penting untuk masa depan.
(nald)