- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – SD Al Falah Darmo Surabaya menggelar pameran pekan perayaan proyek, penguatan profil pelajar Al Falah, dengan tema Harmoni Teknologi dan Tradisi dalam Membangun Entrepreneur Berbasis Kearifan Budaya. Kegiatan yang dilakukan dihalaman sekolah SD Al Falah Darmo Surabaya, Senin (3/6/2024).

Kepala SD Al Falah Surabaya Ustazah Yuni Wakhidah

Di sela-sela kegiatan Kepala SD Al Falah Surabaya Ustazah Yuni Wakhidah menyampaikan, Kegiatan pameran ini adalah rangkaian 3 (tiga) hari dari tanggal 3, 4, dan 5 Mei 2024. Pada tanggal 3 Mei adalah Project Kelas 5, kemudian pada tanggal 4 Mei itu Projectnya kelas 1 dan 4, sedang pada hari Rabu nya tanggal 5 Projectnya kelas 2 dan 3.

Ustazah Yuni menuturkan, Pameran hari ini berkelanjutan dari kemarin kelas 6 sampai dengan seluruh kelas. Tujuannya agar dapat menumbuhkan daya nalar kritis anak-anak terhadap permasalahan lingkungan sekitarnya.
“Mereka menjawab tantangan dengan membuat sebuah Project, contoh, komoditi kentang di Indonesia banyak. Bagaimana caranya, mengolah kentang itu menjadi sebuah makanan yang enak dan mudah di konsumsi. Kemudian juga jahe yang bisa diolah menjadi minuman tradisional wedang jahe. Bagaimana caranya wedang jahe itu dikemas, memudahkan orang yang akan membuat wedang jahe, maka dibuatlah rekayasa-rekayasa seperti ini,” ungkapnya.

ads

Ia juga menambahkan, mengenai air bersih itu sangat dibutuhkan. Bagaimana menjawab tantangan ketika ada air itu tidak bersih, maka anak-anak menggunakan filterisasi air.
“Siswa-Siswi ini tumbuh kembang sudah di zaman teknologi yang canggih dengan permainannya banyak memakai gadget, namun kita tahu bahwa botol bekas itu banyak dan anak-anak itu perlu berekreasi bermain dengan benda-benda yang sudah bekas, sehingga mereka kemarin muncul ide bagaimana kalau botol bisa dipakai buat kapal. Ternyata hari ini kalau saya melihat dari kotak saran banyak sekali pujian untuk yang kapal. Mungkin karena adik-adik suka main,” ujarnya.

Menggerakkan Perekonomian Islam

Menurut Ustadzah Yuni, Selain nilai ekonomi, sosial dan tantangan di lingkungan, nilai pendidikan agama juga penting. Dalam rangka menggerakkan perekonomian islam diusia dini, kami ingin melahirkan generasi muslim yang siap menghadapi zamannya nantinya.

“Pada tanggal 4 dan 5 Mei pameran akan lebih menarik lagi dan unik yaitu pada tanggal 4 Mei anak-anak kelas 1 dan 4 menampilkan kewirausahaan, anak-anak menghasilkan sebuah produk dengan menjawab permasalahan disekitar apa yang sedang di gemari, contoh dikelas 4 pelajar membuat dimsum, bakso dan lainnya. Kemudian kearifan lokal makanan tradisional, mereka mencoba membuat lontong balap yang menjadi makanan ciri khas makanan Surabaya,” jelasnya.

Ustadzah Yuni menambahkan, Sedangkan pada tanggal 5 Mei, anak-anak kelas 2 dan 3 pameran kearifan lokal, salah satunya mengangkat beberapa seni tradisional di Surabaya. Dengan mengadakan pertunjukan Ludruk, yang pemainnya anak-anak sendiri. Kemarin anak-anak mencari sumbernya dari membaca buku di perpustakaan kota Surabaya. Selain Ludruk juga ada melukis, painting, sesuai kemampuan masing-masing kelas. Kelas 3 (tiga) menyajikan makanan seperti tempe dan lainnya, dan kelas 2 (dua) menyajikan seni dan makanan.

“Saya berharap dengan kegiatan proyek ini, anak-anak mendapat pengalaman berharga yang bermanfaat di masa depannya kelak. Aamiin,” harapnya.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!