- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Menjaring aspirasi masyarakat adalah tugas anggota dewan, yaitu keinginan kuat dari masyarakat yang disampaikan kepada anggota dewan DPRD Kota Surabaya dalam bentuk pernyataan sikap, pendapat, harapan, kritikan, masukan dan saran terkait dengan tugas, fungsi dan kewenangan DPRD Kota.

Dyah Katarina, S.PSI.,M.Si., dari Fraksi PDI Perjuangan Komisi D (Bidang Kesejahteraan Rakyat) menyampaikan, Kita mendorong Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya agar membuat program yang lebih tepat sasaran dan yang dibutuhkan masyarakat. Jangan sampai program itu bagus tapi tidak tepat sasaran, misalkan, masyarakat ini tidak suka menjahit tapi program itu turun ke masyarakat ini menjahit. Bisa diperkirakan tidak mungkin tiga bulan dia bisa menjahit.

Jadi memang harus selektif, di data dulu keperluannya apa baru disiapkan. Bukan menyiapkan dulu kemudian baru disebar. Jadi itu lebih pas, misalkan kemarin ketemu masyarakat satu kampung tukang las, inikan sudah siap tinggal nanti kita sampaikan ke Pemkot, mungkin program apa yang bisa diturunkan disitu.

“Banyak program yang ada pelatihannya, misalkan dari DP5, Disnaker, Koperasi yang ada programnya sendiri-sendiri. Saya mengharapkan instansi terkait untuk saling berkoordinasi agar jangan sampai tumpang tindih,” terang Dyah usai Penjaringan Aspirasi Masyarakat DPRD Kota Surabaya di Darmo Rejo Surabaya, Rabu (18/5/2022).

ads

Menurut Dyah, Jadi masyarakat sendiri yang saya tahu, dia pernah mengikuti pelatihan pertemuan beberapa kali dan ternyata dari pertemuan itu tidak ada yang melakukan apa yang dilatihkan, maka ini kesalahan masyarakat juga atau mental masyarakat juga yang penting datang dapat uang transport selesai, kadang seperti itu.

“Peran kader dan peran perangkat RT yang harus selektif, jangan sampai mental masyarakat yang penting ikut. Ikut lima kali dapat transport lima kali lumayan. Program tidak dia jalankan, ini juga menjadi catatan saya, kalau saya tahu seperti itu menjadi kritik saya kepada Dinas terkait,” tegasnya.

“Himbauan kepada masyarakat, kesadaran masyarakat, kemudian kader-kader tolong benar-benar membantu, jangan sampai susah cari orang akhirnya yang ikut kader, yang penting ada pesertanya karena ditarget. Melihat orang itu nganggur dan rajin sehingga dia ikut macem-macem, akhirnya tidak tepat sasaran. Dia setelah itu tidak melakukan apa-apa, kalau saya ketemu seperti itu saya data saya laporkan ke dinas jangan sampai seperti itu, yang akan jadi koreksi,” pungkasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!