- iklan atas berita -

 

 

MetroTimes (Surabaya) – Menjaring aspirasi masyarakat pada masa reses tahun keempat masa persidangan kedua tahun anggaran 2023. Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Dyah Katarina, S.Psi. M.Si., mendengar aspirasi dan keluhan warga di daerah Bambe Dukuh Menanggal RT 01 RW 08 Kelurahan Dukuh Menanggal Kecamatan Gayungan Surabaya Minggu (29/1/2023)

Kunjungan di Jl. Bambe Dukuh Menanggal No.1, RT 01 RW 08 Kelurahan Dukuh Menanggal Kecamatan Gayungan, ini masih ditemukannya permasalah KSH (Kader Surabaya Hebat) yang berharap adanya perubahan pada aplikasi Sayang Warga Surabaya. Sehingga para KSH dapat menjalankan tugas yang banyak ini menjadi benar dan valid, sehingga bisa berdampak pada masyarakat.

Pada kesempatan tatap muka dengan anggota Dewan Komisi D DPRD Surabaya, Dyah Katarina, ibu-ibu KSH menyampaikan, agar bisa meneruskan keluhan para KSH kepada Pemkot. Bahwa KSH Dukung Menanggal berharap adanya perbaikan redaksi dan pilihan di Aplikasi Sayang Warga (ASW) Surabaya, sehingga para KSH dapat mengerti dan mengisi dengan benar.

ads

Lanjutnya, selama ini hanya mengisi ya dan tidak tanpa ada pilihan lain yang menjelaskan. Dan pelatihan belum pernah diadakan untuk KSH yang baru. Sehingga para KSH sering disalahkan. Jadi aplikasinya yang harus disederhanakan.

Menanggapi permasalah dan harapan para KSH Dukung Menanggal, Dyah Katarina menyampaikan, pilihan untuk jawaban di Aplikasi Sayang Warga hanya dua, ya dan tidak. Jadi yang namanya sosial itu tidak bisa hanya satu dua digit. Jadi harapannya itu ada kolom lain yang bisa diisi sesuai dengan kondisi yang paling pas.

Tapi menurut Dyah Katarina, Cuma kalau aplikasi dirubah lebih dari dua digit maka nanti rekapitulasi datanya itu yang susah. Kalau jawabannya beragam, memang kalau jawabannya ya tidak, tinggal dihitung kalau ya nya berapa, tidak nya berapa kesimpulannya begini. Cuma masalah sosial tidak bisa seperti itu.

Lanjutnya, Yang membuat aplikasi ini mungkin dia tidak mengerti lapangan seperti apa. Jadi misalkan, apakah di keluarga itu tidak pernah anak itu dimarahi. Karena memang fluktuatif dinamis. Sesuatu yang dinamis tidak bisa di nilai, artinya masukan KSH seperti ini silahkan diolah, supaya jawaban-jawaban yang tidak disediakan itu tetap terfasilitasi di kolom itu.

“Kalau saya tahu seperti ini, saya bisa sampaikan waktu rapat dengan Dinas terkait. Saya ingin tahu siapa yang membuat aplikasi ini tolong diperbaiki. Tugas dewan untuk mendorong untuk perbaikan, tapi saya berharap masyarakat juga berani menyuarakan, jangan didepan pak Wali ngomongnya ya yo ya yo aja. Jadi ketika kesulitan ngomongo jangan takut. Kenapa takut kehilangan uang 400 ribu, takut aku dipecat. Jangan ini untuk kepentingan bersama,” tegasnya.

Dyah juga menjelaskan, tidak validnya data tinggal tunggu bom waktu, artinya data yang salah itu menumpuk. Orang satu melakukan kesalahan demikian yang lain terus menumpuk. Apakah dalam setahun tidak jadi bom waktu kesalahan itu. Kesalahan yang tahunya sudah menumpuk dan tidak bisa mundur lagi.

Data baik-baik saja, tidak ada kekerasan tapi tahu-tahu ada pembunuhan. Dia sudah disiksa berhari-hari tetapi tidak ketahuan. Atau orang bunuh diri karena dimarahi suaminya kan tidak ketahuan, nelongso terus bunuh diri.

Laporannya tidak ada kekerasan, ooo aman aman saja ternyata sebenarnya ada kasus.

“Bom waktu itu tahu-tahu ada kasus besar, yang disebabkan oleh data yang tidak akurat,” pungkasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!