Metro Times (Wonosobo)- Dampak pandemi Covid 19, sangat terasa menusuk hingga sektor Icon Pariwisata Utama Wonosobo yaitu dataran tinggi Dieng.
Beberapa destinasi seperti telaga warna, batu angkruk, pendakian gunung prau, dan sekitarnya memang sudah mulai dibuka, namun geliat ekonomi pedagang, pengusaha hotel, serta sektor lainya belum nampak ramai bahkan banyak pedagang yang masih tutup karena sepi pengunjung (3/11).

Penerapan prokes memang sangat gencar dilakukan, seperti ketatnya pendakian untuk menyertakan rapid test, pendakian golden sunsrise sikunir yang dimonitor secara ketat. Hal ini perlu diimbangi dengan promosi marketing yang gencar untuk menarik wisatawan, karena income untuk pemerintah juga lebih baik dan yang terpenting pedagang kecil. pelaku usaha juga merasakan pendapatan yang baik nantinya.
Salah satu pedagang sempat mengeluh dengan adanya libur panjang sejak covid berkibar,” banyak pedagang kaki lima libur karena sepinya pengunjung, kasihan itu pedagang kecil yang menjadi mata pencaharian utama, kita tidak bisa mengandalkan bantuan terus, kami hanya berharap wisata bisa ramai usaha lancar walaupun tetap menjalankan prokes”. Tutur alam pedagang cilok di rest area Dieng saat diklarifikasi Metro Times(3/11).

Teman teman kami juga banyak yang macet daganganya, beberapa pindah profesi, ada yang buruh, bertani, ngojek, hingga merantau. Solusi terbaik kami akan selalu menunggu agar uluran tangan pemerintah memberi terobosan atau pelatihan kepada masyarakat terdampak ekonomi di sektor wisata ini. Imbuhnya.
Nantinya akan sangat efektif bila pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, melakukan sinergi di Dieng, merangkul pelaku usaha melaksanakan pelatihan ekonomi guna planning B disaat product utamanya belum maksimal pendapatan harianya.(Arr)