Metro Times (Purworejo) Hujan deras yang berlangsung pada Rabu (24/1/2024) membuat tanah bergerak di Desa Sukowuwuh, Kecamatan Bener, Purworejo. Sepuluh rumah milik warga mengalami kerusakan serius akibat peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Haryono mengatakan hujan yang berlangsung selama dua jam pada Rabu sore itu cukup berdampak terhadap pergerakan tanah di Dusun Watubelah RT 03 RW 04 tersebut.
“Hujan terjadi pada Rabu sore, intensitasnya cukup tinggi. Kemudian Kamis dini hari sekitar pukul setengah empat tanah mulai bergerak. Setelah peristiwa itu siang tadi kami langsung ke lokasi untuk melakukan asesmen,” kata Haryono, Kamis (25/1/2025).
Ia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kendati demikian kerugian materiil yang dialami warga nilainya tidak sedikit. Pasca peristiwa itu, saat cuaca cerah warga tidak mengungsi namun ketika hujan turun mereka khawatir dan terpaksa mencari lokasi yang aman ke rumah saudara dan tetangganya.
“Jelas warga khawatir, takut jangan sampai rumah mereka ambruk. Untuk menyelamatkan diri saat hujan mereka mengungsi ke rumah saudaranya. Namun siang tadi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Haryono lagi.
Dia merinci, rumah warga yang mengalami kerusakan akibat dampak tanah bergerak itu masing-masing milik,
1. Sofiyatun (75 tahun), rumah itu dihuni 2 jiwa yakni seorang lansia dan satu lainya penyandang disabilitas. Bangunan berukuran luas 7×6 dan sebagian besar berbahan kayu. Rumah itu mengalami kerusakan pada bagian lantai teras ambles sedalam 30 cm. Akibat peristiwa itu, rumah itu juga doyong atau mengalami kemiringan.
2. Rumah milik Gimah (72 tahun). Rumah semi permanen itu dihuni janda lanjut usia tersebut seorang diri. Tembok dan pondasi rumah milik Gimah mengalami pergeseran.
3. Daman (55 tahun), rumah ini dihuni 5 jiwa dan satu diantaranya lanjut usia. idak ada pengungsi. Rumah permanen dengan berukuran 10×8 meter ini mengalami kerusakan berupa retakan pada lantai kamar.
4. Rukimi (86 tahun), dengan jumlah penghuni dua jiwa. Rumah permanen dengan luas 17×9 itu mengalami kerusakan pada dapur. Lantai turun sedalam 15 cm. Tembok pun bergeser sehingga menyebabkan pintu tidak dapat ditutup.
5. Rumah Sugiyanto yang dihuni 5 jiwa. Rimah permanen dengan ukuran 9×6 m itu mengalami kerusakan pada bagian pondasi dan tembok.
6. Rumah milik Narsih (80) dengan jumlah penghuni 5 jiwa dengan satu lansia satu balita. Bangunan permanen itu mengalami penurunan tanah pada bagian dapur sedalam 40 cm.
7. Sutiman (58). Rumah ini berpenghuni 4 jiwa (1 lansia) dengan bangunan permanen. Rumah ini pun mengalami kerusakan pada lantai dan dinding.
8. Muhadik (60 tahun), dengan Penghuni rumah 3 jiwa. Bangunan permanen dengan ukuran 10 x12 m ini mengalami kerusakan pada bagian lantai dan tembok rumah
9. Suwito (61 tahun), dengan penghuni 9 jiwa (2 lansia disabilitas 1). Bangunan jenis permanen berukuran 16 x9 m mengalami kerusakan pada bagian tembok dan bagian lantai.
10. Untung (62 tahun), dengan penghuni 4 jiwa, tipe bangunan permanen dengan berukuran 9x 12 m mengalami rusak pada bagian tembok dan lantai.(dnl)