Metro Times (Semarang) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan yang salah satunya masalah ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Seperti yang tercatat di BPS Jateng, bahwa penduduk miskin per September 2018 masih 3,87 juta, dan 2,15 juta diantaranya berada di pedesaan. Melalui program TMMD akan terjadi pemerataan pembangunan sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
Demikian penyampaian Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum. di ruang kerjannya saat disinggung tentang pelaksanaan program TMMD Reguler ke-104 tahun 2019 yang dibuka 26 Februari 2019.
Pada program TMMD Reguler ke-104 tahun 2019 ini, di wilayah Kodam IV/Diponegoro digelar di empat tempat terpisah yakni di wilayah Kodim 0711/Pemalang berlokasi di Desa Jatiroyom Kec. Bodeh Kab. Pemalang. Wilayah Kodim 0706/Temanggung berlokasi di Desa Tlahap Kec. Kledung Kab. Temanggung, wilayah Kodim 0721/Blora berlokasi di Desa Jurangjero Kec. Bogorejo Kab. Blora dan di wilayah Kodim 0726/Sukoharjo yang dialokasikan di Desa Celep Kec. Nguter Kab. Sukoharjo.
Sasaran TMMD yang diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraa diantaranya sasaran fisik diantaranya pembangunan jalan makadam sepanjang 1.800 m, betonisasi dan pembangunan rabat jalan sepanjang 3.118 m, pembangunan jembatan sebanyak 2 unit dan Rehap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 7 unit. Selain sasaran fisik juga terdapat sasaran non fisik diantaranya penyuluhan kesehatan KB dan mencegah pernikahan dini, penuluhan pertanian dan perkebunan, pemberian keterampilan teknologi tepat gunan, perikanan, peternakan dan perkoperasian.
Menurut Kapendam, dengan sasaran fisik tersebut diharapkan produksi hasil pertanian meningkat, pendapatan meningkat, perputaran ekonomi menjadi lebih stabil, dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera. Sedangkan melalui sasaran non fisik, diharapkan masyarakat di pedesaan akan lebih terbuka dan memiliki wawasan yang luas tentang bagaimana membangun keluarga yang sejahtera dan mengelola potensi wilayah yang ada di desa masing-masing menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi sehingga dapat menjadi sumber pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan.
Harapan tersebut tidak berlebihan karena hal tersebut memang menjadi keinginan mayoritas masyarakat di pedesaan untuk dapat menikmati pembangunan dan memiliki taraf hidup yang layak, seperti apa yang diinginkan Kades Jurangjero Juwarti agar desanya bisa mendapatkan program TMMD. Orang nomor satu di Desa Jurangjero bahkan rela untuk mondar-mandir dari desanya ke kantor Kodim 0721/Blora dan Bupati Blora agar desanya menjadi sasaran program TMMD Reguler 104 tahun 2019.
‘‘Saya rela melakukan itu semua tujuannya hanya satu, yakni bagaimana desa saya bisa dijadikan sasaran TMMD lagi,” ungkapnya.
Apa yang disampaikan Sang Kades ternyata juga didukung oleh masyarakatnya seperti yang dituturkan salah satu tokoh masyarakat Mbah Joko, bahwa seluruh warga Jurangjero siap membantu dan mensukseskas program TMMD karena sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Daniel)