MetroTimes (Surabaya) – Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-66 Penerbangan TNI Angkatan Laut yang mengusung tema “Penerbangan TNI Angkatan Laut Hebat, Angkatan Laut Kuat, Indonesia Jaya” bertempat di Appron Hanggar Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda, Jumat (17/06).
Pembentukan Penerbangan TNI angkatan laut terinspirasi pada kekuatan pertempuran Perang Dunia ke II, bahwa pertempuran laut akan sangat efektif dan efisien dan memiliki daya penghancur yang dahsyat dengan menggunakan pesawat udara. Sehingga pada pasca kemerdekaan RI, kondisi bangsa Indonesia belum stabil dalam menghadapi agresi yang akan dilakukan oleh Belanda dan sekutunya diantaranya Inggris yang masih mencoba untuk menguasai Indonesia sebagai daerah jajahannya.
Kemudian untuk mewujudkan keinginan untuk membentuk penerbangan angkatan laut tersebut, Badan Keamanan Rakyat (BKR) terus mengembangkan kekuatan militer Indonesia melalui organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) sebagai komponen utama matra laut. Pada tahun 1956 membentuk Staf Penerbangan, dan sampai saat ini eksistensi Pesawat udara bagi TNI AL adalah merupakan bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu yang akan selalu dibutuhkan dalam operasi keangkatan lautan bersama sama dengan komponen SSAT lain yaitu KRI, Marinir dan Pangkalan.
Mengutip siaran pers Dispen Puspenerbal, menjelang peringatan HUT tahun ini Puspenerbal juga telah mendukung sepenuhnya Pemkab Sidoarjo dalam pembangunan fasilitas kepentingan umum di tanah BMN TNI AL di Aloha Juanda berupa fly over Aloha, simpang pertigaan Bangah, dan Taman Monumen Ilyushin-28 melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah dilaksanakan antara TNI AL diwakili Aslog Kasal dengan Bupati Sidoarjo.
Sementara itu dalam amanatnya, Kasal menyampaikan sejarah panjang pengabdian penerbangan TNI AL mencatat, bahwa penerbangan TNI AL telah menjadi elemen vital dalam Sistem Senjata Armada Terpadu. Penerbangan TNI AL adalah mata, telinga serta kepanjangan tangan KRI dan pasukan Marinir.
Peran Penerbangan Angkatan Laut sebagai komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) memiliki kelebihan pada aspek kecepatan dan manuver sehingga efektif sebagai patrolling force, supporting force dan attacking force, didukung dengan 6 (enam) fungsi yang dimiliki yaitu pengintaian udara maritim, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas heli, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut dalam rangka penyelenggaraan operasi laut.
“Berkat kalian, KRI bisa melihat lebih luas, mendengar lebih banyak, dan menjangkau musuh lebih jauh. Kalian sangat menentukan kemenangan pertempuran dan keselamatan pasukan kawan. Kalian juga mengemban misi mulia, seperti pencarian dan pertolongan serta penanggulangan bencana alam,” tutur Kasal mengenai kiprah pasukan yang dikenal dengan sebutan Rajawali Laut tersebut.
Tema yang diusung dalam peringatan tahun ini yakni Penerbangan TNI Angkatan Laut Hebat, Angkatan Laut Kuat, Indonesia Jaya. Pada kesempatan ini, Kasal menegaskan supaya tema tersebut tidak hanya sekedar tulisan penghias papan. “Penerbangan angkatan laut yang hebat harus kita buktikan dan wujudkan. Bawa kembali kejayaan Penerbangan Angkatan Laut yang diperhitungkan dan disegani, seperti beberapa dekade yang lalu, “ tegas Laksamana Yudo Margono.
Turut hadir pada peringatan ini, Gubernur Jatim Ibu Khofifah Indar Parawansa beserta pejabat Forkopimda Jatim, Pejabat Utama dan Kasatker Mabesal, Pangkotama TNI AL wilayah Jakarta, Surabaya dan Sorong, perwakilan TNI/Polri wilayah Surabaya, dan pejabat utama Angkasa Pura. Tidak ketinggalan para mantan Danpuspenerbal dari masa kemasa, dan para Veteran penerbang TNI AL juga ikut hadir menyaksikan upacara.
Selain parade, upacara Peringatan HUT Ke-66 Penerbangan TNI AL berlangsung meriah dengan adanya sejumlah aksi demonstrasi dari GS Gita Jala Taruna AAL , Helli Dance dan Defile pasukan, serta Flypass Pesawat Udara TNI AL. (nald)
