MetroTimes (Sidoarjo) – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) bersama Pusat Studi Bencana & Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (PPM) Tematik Mitigasi Bencana disambut langsung oleh Camat Krian, Achmad Fauzi. Bertempat di Pendopo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, kegiatan KKN-PPM kali ini mengangkat tema “Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB)”.
Dalam sambutannya, Achmad Fauzi mengaku bangga dengan adanya peserta KKN-PPM dari Unitomo. “Suatu kehormatan bagi kami, KKN dilaksanakan di Kecamatan Krian. Ini akan memberikan wawasan luar biasa terkait mitigasi bencana, khususnya sekolah madrasah aman bencana. Untuk itu kami pihak kecamatan telah berkoordinasi sebelumnya dengan pihak Unitomo dan pihak-pihak sekolah terkait, dan saat ini kami hadirkan kepala sekolah atau perwakilan dalam pembukaan KKN-PPM ini”, ujarnya.
Sementara itu, Sapto Pramono, Ketua LPM menjelaskan, KKN semester ini diikuti 150 peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk disebar ke 15 sekolah yang telah dipetakan. “Adapun sekolahan yang menjadi target sosialisasi mitigasi bencana diantaranya SDN Junwangi, Kemasan, Tempel, Sidomulyo 2, Ponokawan, Keboharan, Krian 1 dan 2, Sidomojo, Kraton, Sidorejo, Watugolong 1 dan 2, Barengkrajan 1, serta Sedenganmijen”, jelasnya.
Lebih lanjut, Sapto menyampaikan bahwa KKN tematik Mitigasi Bencana ini akan dilaksanakan selama 10 hari dan akan dimulai pada Senin (19/12) hingga Rabu (28/12), mendatang. ”Mahasiswa akan kami terjunkan dilapangan secara serentak dengan didampingi masing-masing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)di beberapa lokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo”, imbuh Sapto Pramono.
Turut hadir, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Dwijo Prawiro menyampaikan, mahasiswa peserta KKN-PPM akan memberikan seputar pengetahuan SMAB, dan simulasi teknis turunan dari sosialisasi yang dilakukan. “Materi-materi sosialisasi nantinya merupakan arahan teknis terkait manajemen kebencanaan juga penggunaan aplikasi INARISK serta Petunjuk pelaksanaan sosialisasi mitigasi kebencanaan bagi siswa di beberapa SDN terpilih”, terang Dwijo.
Dwijo menambahkan, dalam sosialisasi akan dibarengi dengan pemberian pengetahuan bencana melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). “Jadi peserta KKN bisa memberikan pemahaman bencana sejak dini ke siswa, pun tidak menutup ke guru-guru juga. Sehingga bisa mewujudkan masyarakat tangguh bencana”, pungkasnya. (nald)