Metro Times (Purworejo) Sebanyak 650 kepala keluarga yang tersebar di 13 desa di Kabupaten Purworejo bakal menerima bantuan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 dengan nilai total sekitar Rp4 miliar. Dinas PUPR Kabupaten Purworejo bersama pemerintah desa calon penerima manfaat memastikan bahwa proses perencanaan telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan pekerjaan siap direalisasikan.
Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi (Rakor) program SLBM yang berlangsung di Aula Kantor Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Jumat (28/7). Rakor dipimpin Kepala Dinas PUPR Purworejo, Suranto, bersama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Program SLBM, Rizki Khozari, dan dihadiri fasilitator, para kepala desa, serta ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) calon penerima manfaat.
Dalam pertemuan tersebut diketahui bahwa SLBM merupakan program pemerintah bagi desa yang teridentifikasi belum sepenuhnya Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). Untuk Kabupaten Purworejo, sebanyak 13 desa calon penerima manfaat yang tersebar di 4 kecamatan masing-masing akan mendapatkan bantuan sekitar Rp316.700.000 untuk 50 kepala keluarga (KK). Dana tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan tangki septic, sumur resapan, dan closed serta biaya operasional, tenaga, administrasi, dan material. Adapun proses pelaksanaan SLBM dilakukan secara swakelola oleh KSM yang ditunjuk oleh masing-masing kepala desa.
“Bapak dan ibu, kalau sampai ada teman-teman kami (pegawai Dinas PUPR) yang memungut rupiah, silakan lapor saya. Jadi kami tidak ada pungutan apapun ya, kami betul-betul melayani panjenengan,” kata Suranto kepada peserta Rakor.
Saat dikonfirmasi usai Rakor, Suranto menyebut Rakor yang digelar merupakan pertemuan rutin untuk mengetahui progres pelaksanaan program SLBM, selain juga telah dilakukan monitoring ke lapangan. Berdasarkan paparan masing-masing desa diketahui bahwa proses perencanaan telah terlaksana dengan baik sesuai Juklak dan Juknis.
“Jadi kami cek satu-satu tadi KSM dan tim teknis, semuanya sudah sesuai ketentuan yang dilaksanakan. Alhamdulillah ini masyarakat sudah terlaksana dan sebagian besar juga sudah mengambil uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan,” sebutnya.
Menurutnya, SLBM merupakan program yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi langsung oleh masyarakat. Namun demikian, pihaknya akan turut melakukan pengawasan agar pekerjaan dapat terlaksanaan dengan baik.
“Jadi kami evaluasi kinerja lapangannya karena kami juga dituntut oleh pemberi anggaran bahwa kegiatan ini sudah sampai sejauh mana. Kami tetap memantau pertanggungjawaban penggunaan keuangan itu,” ungkapnya.
Rizki Khozari menerangkan bahwa pencairan dana bantuan dilakukan secara bertahap. Saat ini, sebagian besar desa sudah melakukan pencairan uang muka pekerjaan yang anggarannya langsung ditransfer ke rekening KSM masing-masing.
“Minggu kemarin sudah cair ke rekening masing-masing KSM. Jadi untuk pencairan awal ini 25 persen dulu. Nanti setelah progres 25 mereka mencairkan 45. Nanti sisanya yang terakhir 30 persen,” terangnya. (Dnl)