Metro Times (Purworejo) Sebuah aktivitas perekonomian kreatif muncul di Desa Loano Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Warga pelaku UMKM dari berbagai dusun di desa tersebut kompak untuk mengeliatkan perekonomian melalui even mingguan bernama Pasar Renteng Loano (Parelo) yang dipusatkan di Jalan Masjid Tiban atau sebelah barat Polsek Loano.
Di pasar bernuansa tradisional itu, masyarakat dapat memilih beragam produk UMKM lokal, seperti batik dan kerajinan. Pengunjung juga dapat menikmati aneka kuliner ala desa yang kini mulai jarang dijumpai, seperti geblek, gethuk, dan pecel.
Parelo mulai beroperasi pada Minggu (30/1) pagi kemarin atas inisiasi dan dorongan dari sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata Temati (KKNT) di Desa Loano. Meski perdana, antusias warga menggembirakan. Tercatat ada sekitar 13 stand UMKM, 1 stand batik dan kerajinan, 2 stand warga dari luar, serta dan 1 stand Proker Unggulan KKNT UMP berjajar rapi di lokasi. Ratusan pengunjung datang silih berganti.
Perwakilan Pemerintah Kecamatan Loano hadir langsung untuk meninjau bersama Kepala Desa Loano, Sutanto, dan jajarannya. Sementara dari pihak UMP, hadir 3 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yakni Dr Titi Rokhayati MPd, Nur Ngazizah SSi MPd, dan Wharyanti Ika MPd.
Pembukaan Parelo kian meriah dengan adanya Senam Pagi oleh ibu-ibu Desa Loano, Tari Dolalak oleh siswi SDN Loano, Angklung Jalanan, dan fashion show batik dari UMKM lokal.
“Alhamdulillah jajaran Pemerintah Kecamatan Loano bersama Pemerintah Desa Loano, Karang Tauruna, dan warga setempat sangat mendukung adanya even yang diinisiasi oleh mahasiswa ini. Parelo juga didukung oleh mahasiswa UGM yang juga tengah mengadakan KKN di Desa Loano,” kata Nur Ngazizah, Senin (31/1).
Titi Rokhayati menyebut, ada 3 kelompok mahasiswa UMP yang menjalani KKNT di Desa Loano, yakni kelompok 91, 94, dan 100. Gagasan menggelar Parelo muncul untuk menggeliatkan kembali perekonomian warga, khususnya pelaku UMKM yang selama pandemi ini terdampak cukup serius. Lebih dari itu, menjadi sarana rekreasi warga tiap Minggu pagi.
“Harapan kami ke depan, desa bisa melanjutkan kegiatan ini secara rutin, baik seminggu sekali atau sebulan sekali untuk menggerakkan pasar lokal UMKM. Sehingga desa kembali bangkit perekonomiannya pasca pandemi Covid-19,” sebutnya.
Peluncuran Parelo sekaligus menjadi penutup program KKNT UMP di Desa Loano. Guna memotivasi pelaku UMKM, mahasiswa juga mengadakan penilaian stand terbaik. Hasilnya, juara 1 diraih Dusun Loano Kulon, Juara 2 Dusun Banjaran, dan Juara 3 Dusun Pongangan.
Terselenggaranya Parelo mendapat apresiasi dari Kepala Desa Loano, Sutanto. Pihaknya mendorong kepada masyarakat agar dapat melanjutkan Paralelo secara rutin.
“Ini menjadi awal UMKM lokal bergerak bersama pasca pandemi. Kami mengajak masyarakat yang hadir untuk melanjutkan event ini, mau dibuat mingguan atau bulanan, silakan. Semoga Pasar Renteng ini dapat menumbuhkan perekonomian desa,” ungkap Sutanto. (dnl)