Metro Times (Surabaya) — Terkena tiang pancang proyek pembangunan kampus di Gunung Anyar, pipa PDAM Surya Sembada mengalami kecelakaan lagi. Pipa 1000 mm yang sebelumnya pernah kena di Masjid Gunung Anyar, dan sekarang berjarak 500 m dari Masjid itu ada kegiatan bawah tanah lagi yang ternyata celaka mengganggu merusak pipa 1000 mm PDAM lagi. Akibatnya, distribusi air di kawasan Surabaya Timur dan Utara macet.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya Ir. Mujiaman menyampaikan, Ini merupakan kecelakaan yang semestinya kita bisa hindari, karena semenjak ada kegiatan itu; kita sudah wanti-wanti kepada seluruh pihak, jika menggunakan ruang bawah tanah harus berkoordinasi dengan pemilik otolitas yang kemungkinan ada dibawahnya.
Lebih lanjut Mujiaman menjelaskan, kita sudah koordinasi dengan Universitas Islam Negeri Surabaya (IUNSA), PPK, Rektor, dengan Walikota, konsultan dari ITS, dan juga jajaran PDAM. Ternyata kita dimeja berdiskusi tetapi di lapangan bekerja lain, karena dilapangan sudah bekerja jauh didepan apa yang kita pikirkan. Pipa PDAM di kanan kirinya ternyata sudah ada tiang pancangnya dan tepat kemarin lusa siang (17/5) kena pada pipa kita dan pecah kondisinya.
“Dampak pecahnya pipa PDAM akan mengganggu sekitar 100 ribu pelanggan. Ini sungguh memprihatinkan, saya berharap hari ini (Selasa, 19-5-2020) bisa selesai. Dan untuk pelanggan sementara kita Layani dengan truk tangki; kita ada bantuan dari PDAM Sidoarjo, PDAM tetangga yang lain, dan juga kita dapat bantuan dari Walikota Surabaya, banyak tangki-tangki yang dikirim dari Walikota Surabaya,” terang Mujiaman di kantor PDAM Surabaya, Selasa (19/5).
“Untuk masyarakat pelanggan PDAM tentunya saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya ikut prihatin atas kecelakaan ini, karena masyarakat sudah susah dengan adanya Covid masih ada lagi susah dengan air. Tetapi dengan kesabaran pelanggan, memungkinkan kita untuk bisa bekerja maksimal sehingga bisa selesaikan dalam waktu dua hari,” ungkap Dirut PDAM yang ingin masyarakat mudah dalam segala hal.
Ditanya oleh para awak media, apa akan mengambil langkah hukum ?
“Saya belum memikirkan langkah hukum, karena keadaan ini yang paling sedih adalah pelanggan. Jadi saya fokus pada pelanggan, supaya pelanggan cepat dapat air. Nanti kalau ada yang mau bantu masalah hukum silahkan datang, tapi saya belum memikirkan itu,” pungkas Mujiaman. (nald)