Metro Times (Wonosobo) – Perkembangan dinamika keamanan di berbagai wilayah baru-baru ini masih menjadi sorotan publik, tak terkecuali di Wonosobo.
Beberapa saat lalu demo besar-besaran di berbagai daerah terkait UU Omnibuslaw memang sempat trending. Angka anarkisme, dan kejahatan naik seketika, mulai dari pencurian, penjarahan, serta perkelahian antar anak bangsa menjadi betapa sedihnya situasi saat ini.
Maka dengan angka keresahan yang masih tinggi, setelah pembahasan inti rapat terbatas darurat pada jumat malam (17/10), Banser X-23 Wonosobo Sub Unit Densus 99 Asmaul Husna, menyambut Instruksi Kasatkorcab Banser Wonosobo dengan sigap kaitan persiapan 10.000 pasukan untuk konsolidasi guna keamanan serta agenda besar diakhir tahun. Banser turut membantu aparatur negara POLRI dan TNI, menuju kondusifitas cinta damai.
Maka siang ini Banser Wonosobo melaksanakan “Deklarasi Menolak Keras Aksi Anarkis”, di gedung PCNU Kauman Wonosobo, Minggu(18/10).
Deklarasi tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Densus 99 Banser Wonosobo Romandhon beserta jajaran dan dihadiri oleh Muhammad Kurniyanto selaku Kasatkorcab Banser Wonosobo.
Perusakan fasilitas umum seperti pembakaran halte, perusakan gedung-gedung dengan benda tumpul, pot-pot yang indah di taman dipecah demonstran yang tidak bertanggung jawab serta masih banyak kerugian moril dan materiil bagi individu maupun negara.
Aksi demo yang berimbas diberbagai sektor tersebut ,memang harus menjadi perhatian khusus dibidang kemanan, ketertiban,dan kedamaian masyarakat.
“Kami sangat mengecam aksi perusakan, anarkisme yang merugikan seluruh pihak, maka kami akan selalu menghadirkan rasa aman. Kontribusi Banser untuk pengabdian khususnya di Wonosobo sudah final. Anarkisme dari imbas demo memang masih terasa dampaknya jangan sampai masyarakat ketakutan karena hal ini maka mari kita jaga bersama Wonosobo yang Asri.
Kedepan kami bersama pasukan Banser di seluruh tingkatan, senantiasa menggalakan anti anarkisme dan radikalisme, bersama dengan POLRI sebagai mitra yang selalu sinergi”. ungkap Romandhon saat diwawancarai Metro Times (18/10).
Nantinya, penumpang gelap yang terlibat dalam kerusuhan demo tersebut sesegera mungkin akan diusut dan dibina oleh POLRES bersama dengan masyarakat.(Arr)