Belum Tersentuh Bantuan, Tukang Sapu Makam Hanya Bisa Pasrah

0
1060
- iklan atas berita -

 

Metro Times Kendal – Ahmadi seorang kakek berusia 68 tahun disisa usianya mengabdikan hidupnya sebagai seorang tukang sapu di Makam Sono di Kelurahan Candiroto, Kecamatan Kota Kendal.

Selama 4 tahunan menjadi tukang sapu makam dan hidup dalam kondisi pas-pasan, ia mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun.

Dirinya juga mengaku, di tengah suasana pandemi covid-19 yang sangat sulit seperti ini, bantuan pemerintah sangat di harapkan oleh warga kurang mampu seperti dirinya.

“Ya saya sangat berharap dapat bantuan, namun seumur-umur belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan baik PKH maupun BPNT,” kata Ahmadi, kamis (28/5/2020).

ads

Dikatakan, selama ini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dirinya dibantu oleh ke empat orang anaknya yang sudah berkeluarga dan tinggal bersama suami dan istrinya masing-masing.

“Anak-anak ya bantu tapi saya tidak mau bergantung pada mereka, karena sudah pada berkeluarga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmadi mengatakan, selama menjadi tukang sapu makam dirinya mendapatkan honor sebesar satu juta dua ratus ribu rupiah pertahun dan diberikan setahun sekali menjelang lebaran.

Kondisinya yang sudah renta ditambah kakinya yang sering sakit akibat asam urat tak pernah menyurutkan niatnya untuk terus mengabdikan hidupnya sebagai seorang tukang sapu makam.

Di usia senja, ia tinggal serumah dengan istrinya bernama Kamisah (63th) yang juga sering sakit-sakitan lantaran penyakit gula dan darah tinggi.

Dalam tugasnya sebagai juru kunci, Ahmadi tiga hari sekali membersihkan dan merawat makam. Istrinya meski dalam kondisi sakit, terkadang juga ikut membantunya.

“Kami hanya bisa berharap, agar pemerintah bisa ikut memperhatikan kami. Sehingga bisa mendapatkan bantuan untuk meringankan kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Ahmadi.

Sementara Sekretaris Kelurahan Candiroto, Muhamad Kohar mengatakan, pihaknya sudah mengajukan warganya yang kurang mampu sebanyak 346, namun dari data yang di ajukan ke Dinsos tidak semua mendapatkan.

Dirnya mengaku, nama Ahmadi sudah diajukan, namun sampai saat ini belum mendapatkan bantuan. Bahkan menurut Kohar, pihak kelurahan saat ini juga sudah mengajukan tambahan bagi warga terdampak covid-19.

“Semua itu tergantung dari dinas sosial, sebab pihak kelurahan berdasarkan data dari RT/RW, yang diajukan ke dinsos untuk dilakukan pendataan dan ferifikasi,” jelasnya.

Kohar berharap di bulan Juni nanti, bantuan untuk Ahmadi bisa cair, karena sudah diusulkan. Sehingga bisa meringankan kebutuhan hidup mereka sehari-hari.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!