koin untuk Australia (Liputan6.com/ Taufiqurrohman)
- iklan atas berita -

Liputan6.com, Jakarta – Pengumpulan koin untuk Australia dilakukan sejumlah elemen masyarakat sebagai protes terhadap pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang menyinggung bantuan negaranya sebesar 1 miliar dolar kepada Indonesia saat bencana tsunami Aceh. Pernyataan Abbot itu terkait dengan eksekusi mati 2 warga Australia.

Salah satunya dilakukan di depan Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta. Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy menggelar pengumpulan ‘Koin untuk Australia”. Hal itu dilakukan, sebagai tekanan balasan atas pernyataan Abbott.

“Kita balas dengan melakukan pressure sama, kalau dianggap utang kita sama-sama kembalikan utang, tidak ada soal hukuman mati Bali Nine itu,” kata Lukman, Senin (23/2/2015).

Politisi PKB itu menuturkan, dia mengirimkan pesan melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada legislator yang lain untuk melakukan hal yang sama.

“Lewat BBM, ke teman-teman media juga, mereka reses ada jadwal ke Dapil, bagi yang masih di Jakarta bisa mengutus koin ke sini,” tutur dia.

ads

Lukman menegaskan, kedaulatan hukum di Indonesia tidak boleh diintervensi oleh negara luar terlebih terkait kasus kejahatan narkotika.

“Soal kedaulatan hukum tidak bisa dihitung. Saya mengajak Anggota DPR lain dan kawan pers untuk ikut serta dalam pengumpulan koin ini,” tandas Lukman Edy.

PM Abbott mengatakan pihaknya bakal sangat sedih dan kecewa bila Pemerintah Indonesia tetap mengeksekusi mati 2 warganya, terpidana mati ‘Bali Nine’, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Untuk itu, dia meminta agar Jakarta mempertimbangkan rasa kemanusiaan seperti yang pihaknya pernah lakukan saat bencana tsunami Aceh.

“Jangan lupa, beberapa tahun lalu, saat Indonesia dilanda tsunami di Samudera Hindia, Australia mengirim bantuan senilai $ 1 miliar. Kami juga kirim kontingen angkatan bersenjata untuk membantu Indonesia atas dasar kemanusiaan.” ujar Abbott, seperti dimuat News.com.au. (Mvi/Mu

Sumber : Liputan6.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!