Metro Times (Kendal) Adanya akun Facebook palsu dengan foto dan nama Bupati Kendal Mirna Annisa yang muncul di media sosial dan meminta ditransfer uang dengan berbagai dalih, membuat geram Mirna Annisa, orang nomer satu di jajaran Pemerintah Daerah Kendal.
Munculnya akun palsu yang banyak berteman dengan orang-orang dekat bupati tersebut diduga melakukan upaya penipuan terhadap orang-orang dekat bupati dengan cara menginbok dan meminta ditransfer uang dengan dalih untuk membantu yayasan yatim piatu.
Seperti yang dialami Camat Pegandon Sumartoyo, dirinya mengaku kaget tatkala dengan tiba-tiba akun atas nama Bupati Kendal tersebut menginbok dan meminta transfer uang 10 juta.
“Saya kaget dan segera datang menemui bupati untuk menanyakan hal itu, karena hal ini ganjil sekali dan bupati tidak pernah seperti itu,” kata Sumartoyo di acara jumpa pers yang digelar bupati Kendal di Ruang Kerja Bupati, Senin (01/04) siang.
Bupati Kendal Mirna Annisa sendiri sangat geram dan langsung melaporkan akun tersebut ke aparat kepolisian.
“Penipuan atas nama saya ini sangat merugikan nama baik saya sebagai ibu dari warga Kendal. Hal ini tidak hanya terjadi pada Camat Pegandon saja tapi juga pada sahabat-sahabat saya, totalnya ada 4 orang yang di inbok diminta transfer uang,” kata Mirna.
Dalam kesempatan jumpa pers, Mirna menjelaskan bahwa akun Facebooknya yang asli tertulis Mirna Annisa dengan ” n” double, sedang akun palsu yang mengatasnamakan dirinya hanya menggunakan satu “n”.
“Saya sudah melaporkan kejadian yang keterlaluan ini, karena selama saya menjabat belum pernah sekalipun saya meminta uang pada bawahan saya. Dan saya meminta kepolisian mengusut tuntas masalah ini,” ucap bupati.
Sementara, Kapolres Kendal AKBP Hamka Mappaita mengatakan, jajarannya langsung merespon laporan bupati dan bergerak cepat melacak akun palsu tersebut.
“Dari kami langsung melakukan tindakan-tindakan untuk mengusut kasus ini. Nomer rekening yang dipakai pelaku yang terdaftar di salah satu bank di Wonosobo Jawa Tengah sudah kita lacak dan kita lakukan kerjasama guna penelusuran dengan pihak banknya,” kata Kapolres.
Kapolres juga menjelaskan, untuk nomer telpon yang digunakan pelaku sendiri juga sudah terlacak dan berada di wilayah Lampung Sumatera Selatan.
“Keberadaan nomer telpon pelaku sudah kita kantongi dan dari kami akan berkoordinasi dengan Polda Jateng guna bekerja sama dengan Polda Lampung untuk mengusut kasus ini,” jelasnya.(Gus)