- iklan atas berita -

Metro Times ( Ambon ) Kamis , 2 Juli 2020 pukul 10.00 wit  kembali terjadi Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa (HMI) bersama para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Mardika, Kota Ambon.

Aksi yang di lakukan di depan balai kota Ambon tidak lain ingin menyampaikan aspirasi serta merasa kesal dangan kurangnya perhatian pemerintah kota Ambon terhadap terdampaknya kebijakan PSBB dan wabah covid- 19.

Masah mencoba masuk kebalai kota Ambon , namun tidak di ijinkan sehingga terjadi sedikit kericuan antara petugas satpol PP dan masa pendemo.

Masa yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Darussalam , meminta agar menemui Wali kota Ambon Richard Louhenapessy, maupun prwakilan pemerintah, sama sekali tidak ditemukan.

Masa pendemo merasa kecewa dan mencoba masuk ke balai kota ,tapi tidak diijinkan disitulah terjadi ricuh, saling dorong – mendorong dengan petugas satpol pp , namun kembali redah setelah di amankan oleh pihak kepolisian yang bertugas.

ads

“PSBB yang dilakukan oleh Pemkot ambon menurut pendemo , bukanlah bertujuan memutuskan mata rantai COVID-19 namun dinilai sangat merugikan , bahkan meresahkan masyarakat, mengapa karena tidak adanya perhatian pemerintah dalam hal memperhatikan hak hidup sebagai masyarakat.

Lebih lanjut F.T salah satu peserta aksi mengatakan Semestinya sebelum PSBB berlansung Pemerintah harus menyediakan hak hidup masyarakat , bahkan dalam Aksi demo mereka menuntut ketransparan Pemkot Ambon dalam pemakaian anggaran sepanjang Cocid-19 di kota Ambon. Ace

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!